Suara.com - Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, mengungkapkan alasan mengapa partainya tidak lagi mau mengulang sejarah pada Pilpres 2014. Pasalnya, pada tahun 2014, Partai NasDem ikut mendukung Jokowi sebagai calon presiden yang diusung PDI Perjuangan.
Kini, Partai NasDem tidak mau mendukung kader PDI Perjuangan yang akan maju menjadi calon presiden, yang tidak lain adalah Ganjar Pranowo. Partai NasDem justru mengajukan sosok dari luar partai, yaitu Anies Baswedan menjadi calon presiden untuk Pilpres 2024.
Willy menerangkan, alasan mengapa partainya memilih Anies. Hal ini lantaran mantan gubernur DKI Jakarta tersebut dinilai merupakan sosok yang paling kompatibel untuk mengahadapi tantangan ke depannya.
"Di dalam deklarasinya, Pak Surya sudah menjelaskan bagaimana agar realitas objektif kita sedang menghadapi tantangan global, krisis ekonomi global. Maka kemudian hasil kontemplasi kami, yang paling kompatibel menghadapi tantangan-tantangan tersebut adalah figur Mas Anies," kata Willy seperti dikutip melalui unggahan kanal YouTube tvOneNews pada Sabtu (29/10/22).
Willy menjelaskan bahwa pemilihan Anies sebagai calon presiden 2024 merupakan hasil diskusi antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan para DPP Partai NasDem.
"Tentu semangat zamannya berbeda. Dalam hal ini tentu subjektifitas memiliki peran tersendiri. Bagaimana hasil konpemplasi Pak Surya Paloh dan hasil diskusi dari teman-teman dari DPP Partai NasDem kemudian menjatuhkan kepada Pak Anies Baswedan," lanjut Willy.
Anies Baswedan Ungkap Kriteria Cawapres Pendamping
Anies Baswedan membeberkan kriteria sosok yang ingin menjadi pendampingnya atau sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Setidaknya ada tiga kriteria untuk menjadi cawapres Anies Baswedan.
Baca Juga: Ketimbang Ganggu PDIP, Jokowi dan Ganjar Pranowo Disarankan Bikin Partai Sendiri
"Satu untuk pemenangan, dua untuk stabilitas politik, tiga untuk efektivitas pemerintahan. Kriterianya tiga itu," kata Anies seusai acara #DemiIndonesia di Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/22).
AHY Siap Jadi Cawapres Anies
Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, menyatakan bahwa dirinya telah memberi lampu hijau bagi Ketua Umum DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk diusung sebagai cawapres Anies Baswedan dalam kontestasi politik dua tahun mendatang.
AHY kemudian sontak merespons restu yang diberikan oleh Surya Paloh. Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut mengaku dirinya siap maju sebagai Cawapres mendampingi Anies.
"Ya, kami pribadi terus mempersiapkan diri, apapun tugas yang harus kami jalankan pada saatnya, apapun itu, di manapun itu harus siap," kata AHY.
Tag
Berita Terkait
-
Ketimbang Ganggu PDIP, Jokowi dan Ganjar Pranowo Disarankan Bikin Partai Sendiri
-
Alasan Presiden PKS Bertekad Duetkan Anies Dengan Aher Di Pilpres 2024
-
Soroti Internal PDIP, Pengamat Politik Ini Sebut-sebut Nama Jokowi dan Ganjar Pranowo
-
Isu Jokowi Jadi Ketum PDIP Muncul, Pengamat Politik Sebut Megawati Harus Waspada: Ada Udang di Balik Batu
-
Ini Jawaban Sandiaga Uno Saat Ditanya Soal Jadi Capres Atau Cawapres di Pemilu 2024
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka