Suara.com - Organisasi para akademisi perguruan tinggi dan cendekiawan masyarakat bernama Forum 2045 menyebut saat ini Indonesia sudah memasuki masa orde kolaborasi. Pada saat ini, masyarakat perlu terlibat dalam segala kebijakan pemerintah.
Ketua Forum 2045 Untoro Hariadi, mengatakan, paradigma kolaborasi harus menjadi inspirasi dalam setiap gerak langkah masyarakat dan pemerintah. Sebab, tantangan persoalan bangsa di masa depan kian kompleks.
Di samping adanya pembelahan politik yang tajam di masyarakat, ketidakstabilan ekonomi dan geopolitik internasional juga menambah tingkat kerawanan sosial hingga beberapa tahun ke depan.
”Kita masuk ke dalam Orde Kolaborasi, di mana kolaborasi harus menjadi karakter kerja dari masyarakat dan pemerintah ke depan. Paradigma kolaborasi harus menjadi tata baru dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan yang semakin sophisticated serta mengakhiri pembelahan politik,” ujar Untoro kepada wartawan, Minggu (30/10/2022).
Akademisi Universitas Janabadra Yogyakarta itu, Orde Kolaborasi menandai luruhnya batas-batas ego sektoral dari berbagai pemangku kepentingan.
Ia juga mengaku sudah menyusun konsep kolaborasi gagasan sebagai cetak biru rencana pembangunan Indonesia ke depan. Nantinya, hal ini akan disampaikan dalam Seminar Nasional bertema “Orde Kolaborasi: Gagasan dan Langkah Realisasinya” di Gedung UC Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 31 Oktober.
Bakal hadir dalam acara ini Guru Besar UGM Siti Chamamah Suratno, pengamat ekonomi Ninasapti Triaswati dan Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) Sudirman Said. Lalu ada juga Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman, Politisi Demorkat, Benny K. Harman dan Politisi Demokrat Willy Aditya.
”Masyarakat politik memerlukan sumbangsih gagasan dan perspektif dari masyarakat kampus untuk memperkuat dan mempertajam penyusunan perencanaan kebijakan. Sebaliknya, masyarakat kampus memerlukan masyarakat politik agar dapat mengakomodasi gagasan-gagasan terbaik dalam membangun Indonesia ke depan,” lanjutnya.
Untoro menjelaskan, tahun 2024 bukan saja menjadi tahun pertaruhan bagi partai politik dan para kandidat yang berlaga di Pemilu dan Pilpres, tetapi juga menjadi tahun berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005 – 2025.
Baca Juga: Kolaborasi Berikan Bantuan Kepada UMKM Eks Pekerja Konstruksi PLTU Batang
Hal tersebut, kata Untoro, menjadi peluang bagi partai politik yang memiliki kader-kader di lembaga legislatif dan eksekutif untuk menyusun narasi yang lebih solid mengenai arah berbangsa dan bernegara menuju tahun 2045.
”Kolaborasi yang intens dari masyarakat kampus dan masyarakat politik berpotensi meningkatkan kualitas demokrasi kita, apalagi jika perlu diperluas dengan melibatkan kelompok-kelompok masyarakat lain,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
PUBG Mobile Kolaborasi Bareng Lionel Messi: Video Game Selalu Menjadi Bagian Besar dalam Hidup Saya
-
Jazz Syuhada, Membersamai Keberagaman Agama Lewat Musik di Yogyakarta
-
Cara Dapat Skin Gratis di Event Mobile Legends x Saint Seiya
-
Kolaborasi Berikan Bantuan Kepada UMKM Eks Pekerja Konstruksi PLTU Batang
-
AS dan Indonesia Luncurkan USAID Kolaborasi untuk Percepat Pembangunan Papua dan Papua Barat
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Game Changer! DPR 'Ketok Palu' Bentuk Pansus Khusus Selesaikan Konflik Agraria
-
Usut Korupsi Chromebook, Kejagung Periksa Menpan RB Azwar Anas
-
DPR Bahas Revisi UU BUMN, Dasco Ungkap Wacana Kementerian BUMN Jadi Badan
-
Tak Terima Hendak Ditinggal, Suami di Kebon Jeruk Jerat Leher Istri Pakai Tali Tas Hingga Tewas
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!