Pada hari ini, Rabu (2/11/2022), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan mematikan siaran TV analog secara bertahap.
Isu yang sudah sejak lama hadir tentang peralihan TV analog ke TV digital ini akhirnya direalisasikan di awal bulan November 2022 ini. Peralihan ini tentu saja menjadi tanda bahwa ada perkembangan yang signifikan terhadap kemajuan televisi di Indonesia.
Sebelum adanya industri pertelevisian di nusantara yang mencapai titik seperti saat ini, terdapat perjalanan panjang yang cukup menarik untuk disimak.
Di Indonesia sendiri, siaran TV pertama baru dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1962 bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke XVII.
Pada hari itu, siaran TV hanya berlangsung mulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 11.02 WIB untuk meliput upacara peringatan hari Proklamasi di Istana Negara.
Saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke IV di Stadion Utama Senayan, Indonesia mendirikan Televisi Republik Indonesia (TVRI). Pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI menyiarkan secara berkelanjutan berbagai pertandingan tersebut dan siarannya mampu menjangkau seluruh provinsi di Nusantara yang pada saat itu masih mempunyai sebanyak 27 provinsi.
Saat itu, produsen TV pertama adalah RCA yang berasal dari Amerika. Namun, saat pertama kali masuk ke Indonesia, TV bermerk Jepang lebih diminati oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya yaitu Sanyo.
Sejak tahun 1950, TV dengan remote control sudah diciptakan oleh Zenith Company. Namun, belum menggunakan teknologi nirkabel seperti sebagian remote zaman sekarang. Remote baru ada pada tahun 1955 setelah diciptakan oleh Eugene Polley.
Baca Juga: Bagaimana Cara Nonton TV Digital Tanpa STB? Ikuti Panduannya
Stasiun TV swasta pertama yang ada di Indonesia adalah RCTI yang sudah ada sejak 1989. Namun, pada saat itu beberapa siaran terbatas untuk wilayah Jabodetabek saja dan masih membutuhkan decoder.
Migrasi ke siaran TV digital
Seiring dengan adanya perkembangan zaman, televisi analog akan memasuki usia senja dan akan segera berganti dengan televisi digital.
Hal yang menjadi pemicu dan pendorong adanya migrasi ke TV digital dengan mematikan TV analog secara keseluruhan atau analog switch off/ASO salah satunya yaitu Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law.
Disebutkan dalam ayat 2 pasal 60A, migrasi penyiaran televisi terestrial dari teknologi analog ke teknologi digital sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan penghentian siaran analog atau analog switch off diselesaikan paling lambat dua tahun sejak Undang-Undang Ciptaker ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan diundangkan.
Namun, sebenarnya perjalanan panjang tersebut dimulai sejak tahun 1997. Gagasan perubahan TV analog ke TV digital pada saat itu tercantum dalam format 1997.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Hindari Jerat Penipuan! Kenali dan Cegah Modus Catut Foto Teman di WhatsApp dan Medsos
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
KPK Bongkar Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, Proyek Dinas PUPR Dipalak Sekian Persen