Suara.com - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengungkapkan Jawa masih menjadi kunci kemenangan PKS di Pemilu 2024. Sebab hal itu karena demografinya yang menentukan.
Hal itu disampaikan Mardani saat acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Legislator PKS Se-Jatijaya atau Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta pada Rabu, (2/11/2022) di Solo Baru, Sukoharjo.
"Masih. Jawa ini masih menjadi kunci, karena demografinya, Jawa Barat dengan 50 jutaan penduduknya, Jawa Tengah 35 jutaan, Jawa Timur 30 jutaan, itu kalau digabung dengan Yogyakarta, Jakarta, dan Banten bisa, 56 persen penduduk ada di Jawa. Jadi memang Jawa ini harus dijaga," kata Mardani dalam keterangannya, Kamis (3/11/2022).
Saat ditanya tentang seberapa serius PKS menargetkan kemenangan di Jatijaya atau daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Mardani menjelaskan, ada spesifik target khusus.
"Saya masih ingat betul saat Munas, ada spesifik target khusus untuk Jatijaya, karena plafonnya masih tinggi sekali, maka masih bisa diangkat lagi," tuturnya.
Dalam perjalanan untuk Pemilu 2024, Mardani mengatakan, PKS akan menonjolkan politik gagasan sebagai bagian dari komitmen PKS menjadi partai modern.
"Kampanye gagasan wajib. Tetapi pemilih tetap harus dijaga dan dilihat, karena pemilih bagaimanapun perlu yang riil, yang bukan cuma gagasan. Itu yang harus dilakukan oleh caleg-caleg PKS nantinya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Anggota Komisi II DPR RI juga berpesan pada para legislator di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta agar lebih berani dan optimistis.
"Untuk para legislator dan juga caleg nantinya yang akan berjuang, Jatijaya adalah kunci, jangan takut untuk berbaur, jangan takut untuk punya mimpi, saya yakin suatu saat Jatijaya bisa jadi basis utama PKS," pungkasnya.
Baca Juga: Puan Maharani Tetap Tenang Hadapi Pilpres 2024 Meski Belum Dapat Restu Jokowi
Berita Terkait
-
Erick Thohir Disebut Sebagai Kandidat Terkuat di Pilpres 2024
-
Prabowo Subianto Maju Pilpres 2024 dengan Restu dari Presiden Joko Widodo
-
Puan Maharani Tetap Tenang Hadapi Pilpres 2024 Meski Belum Dapat Restu Jokowi
-
Profil Puan Maharani yang Digadangkan Menjadi Capres di Pilpres 2024
-
Menteri jadi Capres Tanpa Mundur, Rocky Gerung Bilang Negara Sudah Feodal dan Semi Kerajaan
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji
-
Atasi BABS, Pemprov DKI Bangun Septic Tank Komunal dan Pasang Biopal di Permukiman Padat
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP