Suara.com - Kriminolog Adrianus Meliala ikut berkomentar soal Putri Candrawathi yang tak terlihat seperti tipikal korban pelecehan seksual. Adrianus memaparkan bahwa tipikal orang sebagai korban pelecehan seksual akan selalu menunjukkan suatu reaksi-reaksi psikologis dan reaksi psikis yang khas.
"Secara psikologis, dia mengalami situasi regresi ya mundur dalam arti merasa terpukul, merasa ada yang hilang pada dirinya, tidak berharga, dan kemudian lalu secara persepsi juga lalu menjadi murung dan menganggap bahwa dirinya sudah tidak lagi berguna. Bahkan mau bunuh diri gitu," jelas Adrianus dikutip Suara.com dari tvOneNews, Selasa (08/11/2022).
Selain itu, korban pelecehan secara fisik dikatakan ikut mengalami suatu regresi. Korban biasanya disebut tak mau makan, sulit tidur, dan bahkan mungkin sakit. Adrianus menyebutkan bahwa hal-hal tersebut tak terlihat dalam diri Putri Candrawathi.
"Secara psikis, dalam hal ketika ibu PC pada waktu beberapa hati setelah kasus ini terungkap kan ternyata tidak mau keluar dari rumah, katanya banyak menangis lalu kemudian seperti tegang. Mungkin itu reaksi psikis ya atau fisiknya bisa jadi," kata Adrianus.
Akan tetapi, ketika Putri muncul di Brimob, menjelaskan sosoknya, hingga muncul di persidangan dinilai tidak terlihat seperti tipikal sebagai korban pelecehan seksual.
Adrianus juga menyinggung soal kedatangan Putri dari Magelang ke Jakarta, istri Ferdy Sambo itu tak terlihat seperti usai mengalami hal mengerikan terjadi kepadanya.
Dia juga menyoroti soal reaksi Putri dan Sambo yang tampak yakin sekali pelecehan benar-benar terjadi hingga berulanbg kali diucapkan.
"Jadi untuk sementara, kita katakan saja memang ada pelecehan seksual tapi menghasilkan respon-respon yang tidak biasa yang tidak tipikal," tuturnya.
Putri dinilai memiliki gejala yang tidak 'khas' dan tidak biasa sebagai korban. Ucapan Ferdy Sambo soal pelecehan dinilai tidak berbanding lurus dengan perilaku Putri.
Oleh karena itu, Adrianus menunggu kesaksian Putri di persidangan untuk menjelaskan peristiwa pelecehan tersebut secara gamblang. Setelahnya, apakah hal tersebut bisa dipercaya tidak, hanya perlu disikapi sendiri oleh masyarakat.
Tag
Berita Terkait
-
Angkat Bicara soal Isu Ismail Bolong Setor Uang Haram ke Kabareskrim, Ferdy Sambo: Silakan Tanya ke Pejabat Berwenang
-
Brigadir J Curhat Minta Dicarikan Cewek Oleh Daden ?
-
Cek Kebenaran CCTV Duren Tiga Rusak Sejak Juni, Jaksa Bakal Buka Isi Chat WA Kodir ART Ferdy Sambo ke Brigadir J
-
Panik Dengar Suara Tembakan saat Yosua Dibunuh, Kodir PRT Sambo: Saya Bingung Mondar-mandir
-
Gelak Tawa Pecah di Ruang Sidang Kala PRT Kodir Ngaku Punya Grup WhatsApp ABS: Anak Buah Sambo
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu