Suara.com - Kuasa hukum keluarga Brigadir J Yonathan Baskoro mengaku geleng-geleng kepala dengan segala tudingan negatif dari kubu Ferdy Sambo cs ke mendiang Yosua.
"Saya hanya bisa geleng-geleng dan sangat menyesalkan sekali apa yang disampaikan," kata Yonathan dikutip Suara.com dari kanal YouTube metrotvnews, Kamis (10/11/2022).
Pihak tim kuasa hukum dan keluarga Brigadir J mengutuk keras apabila ada kesaksian dari saksi-saksi yang tidak berkata jujur.
Tak hanya itu, saksi diminta untuk tidak fitnah kepada mendiang Yosua yang sudah tiada dan tidak bisa membela diri.
"Ini menurut saya, sudah dibunuh nyawanya dihabisi, sekarang karakternya dibunuh. Ini betul-betul keterlaluan," ungkapnya.
Yonathan memaparkan bahwa tudingan yang dikeluarkan oleh para saksi bisa dibuktikan bahwa salah, dan sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang sebenarnya.
Menurutnya, pertanyaan dan keterangan soal pribadi Brigadir J selama hidup tidak relevan dengan pokok perkara persidangan.
"Akan tetapi karena ini sudah menyerang kepribadian almarhum, maka kami sebagai tim kuasa hukum wajib membelanya dengan kenyataan dan fakta yang saya beri contoh," tutur Yonathan.
Yonathan menyebutkan bahwa Brigadir J dan Daden sama sekali tidak akrab. Keduanya hanya sebatas ajudan Ferdy Sambo dan tak pernah saling curhat.
Baca Juga: Terseret di Sidang Sambo, Intip Profil Idham Azis: Sukses Lumpuhkan Dalang Bom Bali II
Tudingan Brigadir J sering keluar dengan wanita itu pun dibantah oleh Yonathan. Pasalnya, Brigadir J sudah berencana akan menikahi kekasihnya, Vera Simanjuntak, bahkan masih menghubungi Vera di saat sebelum dia dibunuh.
Adapula tudingan Brigadir J mengidap kepribadian ganda. Menurut Yonathan, pernyataan dan tudingan tersebut sungguh mengkhawatirkan dan berbahaya.
"Yosua itu sehat jasmani dan rohani, sehingga bisa menjadi seorang polisi. Jika tidak, bagaimana ini sistem perekrutan Polri sampai bisa meloloskan seseorang yang berkepribadian ganda?" pungkasnya.
Berita Terkait
-
Putri Ferdy Sambo Posting Foto Bersama Ayah, Netizen Beri Semangat: Semua Pasti Berlalu
-
Terseret di Sidang Sambo, Intip Profil Idham Azis: Sukses Lumpuhkan Dalang Bom Bali II
-
Usai Disuruh Ferdy Sambo Beli Makanan, Pengakuan PHL Propam Polri Diminta Ambil DVR CCTV Kasus Brigadir J di Pos Satpam
-
Kamaruddin Simanjuntak Mendidih Kubu Ferdy Sambo Bunuh Karakter Brigadir J: Arman Hanis Otak Berbagai Fitnah
-
Manuver Ismail Bolong Soal Isu Dugaan Kasih Upeti Tambang Ilegal ke Kabareskrim, Begini Sikap Hendra Kurniawan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum