Suara.com - Dewan Konsultatif untuk Organisasi Islam Malaysia meminta klarifikasi dari Otoritas Palestina (PA) mengenai kelanjutan proyek rekonstruksi salah satu klinik kesehatan di Gaza.
Seperti diberitakan Warta Ekonomi, dewan itu mengirimkan bantuan dana sebesar lima juta ringgit Malaysia atau 1,12 juta dolar AS pada Oktober tahun lalu untuk perbaikan sebuah klinik di Gaza yang rusak akibat serangan Israel.
Kepala dewan, Mohd Azmi Abdel Hamid, dikabarkan menuntut klarifikasi mengapa PA belum memperbaiki Klinik Al-Remal di Gaza meskipun telah menerima sumbangan dana dari Malaysia.
Abdel Hamid meminta penjelasan kepada PA setelah sebuah surat kabar Palestina mengungkapkan bahwa Otoritas Palestina di Ramallah telah membatalkan proyek perbaikan tersebut.
Kedutaan Besar Otoritas Palestina di Malaysia sebelumnya berusaha menghindar ketika dimintai tanggung jawab karena gagal membangun kembali Klinik Al-Remal di Jalur Gaza usai menerima dana dari Malaysia.
Kedutaan mengatakan mereka memiliki tugas yang terbatas pada koordinasi, mengatur pertemuan, dan meninjau ketentuan perjanjian yang ditandatangani antara PA dan Kementerian Luar Negeri Malaysia.
Kedutaan Besar Otoritas Palestina menambahkan bahwa Kemlu Malaysia telah mentransfer dana ke Kementerian Keuangan Otoritas Palestina untuk memperbaiki klinik. Transfer dilakukan setelah kedua pihak menandatangani perjanjian.
“Begitu Kedutaan diberitahu melalui surat resmi bahwa sumbangan [Malaysia] telah diterima, kami mengonfirmasi penerimaan tersebut kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia melalui surat resmi yang didukung oleh dokumen yang dikeluarkan oleh bank penerima,” ujar pernyataan Kedutaan Besar Otoritas Palestina, dilaporkan Middle East Monitor, Rabu (9/11/).
Klinik Al-Remal rusak parah setelah beberapa bangunan di sekitar kompleks hancur total oleh serangan udara Israel pada Mei 2021. Serangan itu menewaskan 254 warga Palestina dan merusak infrastrukur penting.
Berita Terkait
-
Panggung untuk Palestina: Mengasah Empati terhadap Kaum Terzalimi
-
2 Warga Palestina Tewas dalam Dugaan Aksi Penyerangan di Dua Tempat
-
Kadin Indonesia Dorong Kerja Sama Non-Blok dengan Palestina
-
Prabowo Tawarkan Beasiswa Bagi Anak-anak Palestina di SMA Asrama Hingga Sekolah Militer
-
Lihat Iring-iringan PM Palestina, Chacha Frederica Kenang Sholat di Masjid Al-Aqsa: Aku Bener-bener Pasrah
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama
-
Polda Metro Gulung Jaringan Narkoba Jelang Tutup Tahun: 2054 Tersangka Diciduk, 387 Kg Barbuk Disita
-
Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Jadi Malam Galang Dana Bencana Sumatra
-
Bukan Lewat DPRD, Ini Resep Said Abdullah PDIP Agar Biaya Pilkada Langsung Jadi Murah
-
Hari Ibu 2025, Menteri PPPA Serukan Nol Toleransi Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan
-
Tuntaskan 73 Perkara, KPK Ungkit Amnesti Hasto Kristiyanto dan Rehabilitasi Ira Puspadewi
-
Diburu KPK, Kasi Datun Kejari HSU Akhirnya Menyerahkan Diri ke Kejati Kalsel
-
Catatan KPK 2025: 439 Perkara, 69 Masih Penyelidikan
-
Detik-detik Kasi Datun Kejari HSU Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK
-
KPK Ungkap Capaian 2025: 11 OTT, 118 Tersangka, Aset Negara Pulih Rp 1,53 Triliun