Tinjauan bersama tersebut dalam rangka monitoring serta memastikan ketersediaan beras dan stabilitas harga, baik di tingkat produsen maupun konsumen. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta bersama pemerintah pusat turut memastikan implementasi program KPSH berjalan lancar dan makin dimasifkan. Dengan demikian terjamin ketersediaan beras dengan kualitas yang baik, di samping stabilitas harga beras tetap terjaga dan terjangkau oleh masyarakat Jakarta.
"Kami bersama Pak Menteri mengecek kepastian beras medium tersedia untuk program KPSH. Sehingga Food Station (BUMD Cluster Pangan DKI Jakarta) dan Kepala Badan Pangan memastikan bahwa itu sudah tersedia. Kita tahu di sini semuanya tersedia beras medium KPSH," ungkap Heru.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan pula, melalui program KPSH, atau dulu disebut Operasi Pasar, di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jakarta, pemerintah bersama para pemangku kepentingan berupaya untuk mengantisipasi lonjakan harga beras di tingkat konsumen. Program KPSH merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahan Pangan yang ditugaskan kepada Bulog, yaitu ketersediaan, keterjangkauan serta stabilitas.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan, program KPSH yang terbukti efektif ini dilakukan sepanjang tahun oleh Bulog, guna mengantisipasi lonjakan harga beras di tingkat konsumen. Ia pun menambahkan bahwa Jakarta akan mendapatkan pasokan pangan yang berlimpah, sehingga dipastikan harganya stabil dan terjangkau.
"Seperti yang disampaikan Pak Pj Gubernur dan Pak Mendag, pertama kita akan mobilisasi stok dari Sulawesi Selatan. Sudah terkonfirmasi, stok dari Makasar kita geser sekitar 6.000 ton, dari NTB 9.845 ton, kemudian dari Bulog sekitar 14.000 ton. Jadi, Jakarta ini akan kebanjiran stok sebentar lagi," paparnya.
Menurut Arief, harga beras medium program KPSH ini sebesar Rp 8.900 di Pasar Induk Cipinang, dan Rp 9.300 di pasar-pasar turunan. Kemudian, sekitar 153 pasar yang ada di Jakarta akan diguyur juga beras medium ini. Dengan demikian, ia berharap, pasokan dan harga beras di Jakarta akan stabil.
Berita Terkait
-
Produksi Beras di Lebak Surplus 13 Bulan Kedepan
-
Carut Marut Pangan Nasional, Anggota DPR Semprot Bapanas
-
Gawat, Dirut Bulog Sebut Cadangan Beras Dalam Gudang Mulai Menipis
-
PDIP Minta Pj Gubernur Heru Budi Tak Lanjutkan Perjuangan Anies soal Sengketa UMP 2022
-
Sri Mulyani Ditagih Utang Beras, Nilainya Rp 5,13 Triliun
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak