Suara.com - Sejarawan JJ Rizal juga ikut mengkritisi soal pembangunan masjid di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat yang rencananya akan mengorbankan bangunan sekolah SDN Pondok Cina 1. Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang mengajukan proyek ini ke Pemprov Jawa Barat.
Menurut Rizal, hal ini merupakan bukti Jakarta bukan kota ramah anak. Predikat yang kerap diberikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) itu disebutnya tak layak diberikan kepada Kota Depok.
"Betapa ngebetnya Wali Kota @IdrisAShomad (akun instagram Idris) ingin punya masjid raya yang hendak didirikan di atas reruntuhan sekolah dasar di Jalan Margonda bikin saya semakin yakin depok itu bukan kota layak anak, meskipun berkali-kali dapat predikat itu dari Kementerian PPPA," ujar Rizal melalui akun twitter pribadinya, @JJRizal, Jumat (25/11/2022).
Predikan Kota Layak Anak disebutnya tak pantas diberikan kepada Kota Depok karena Idris disebut Rizal, tak memahami bahwa pendidikan adalah kebutuhan mendasar bagi anak.
Idris kata dia, malah sebaliknya menggusur sekolah yang merupakan institusi pendidikan.
"Bagaimana dapat disebut kota layak anak jika wali kotanya tak paham bahwa hal paling esensial bagi anak-anak adalah pendidikan," kata Rizal.
Dalam cuitannya, Rizal menunjukan sejumlah pemberitaan yang isinya menunjukan kebutuhan pendidikan di Kota Depok masih belum terpenuhi. Mulai dari jumlah sekolah yang masih kurang hingga kapasitas guru sangat terbatas.
"Tambah ironi lagi di tengah situasi depok yang kurang sekolah en kualitas infrastrukturnya itu Pemkot Depok pun terkenal lelet dalam urusan memperbaiki sekolah yang tertimpa musibah padahal dibutuhkan cepat agar pendidikan anak tidak terganggu," pungkasnya.
Gusur Sekolah Bangun Masjid
Baca Juga: Setelah Akses Terhalang Trotoar Margonda, Kini Siswa SDN Pondok Cina 1 Depok Terlantar Tak Ada Guru
Sebelumnya Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan tetap akan merelokasi gedung SDN Pondok Cina 1. Hal ini karena lokasi tersebut akan dibangun Masjid Jami Al-Quddus, tepatnya di Jalan Margonda Raya.
Idris mengungkapkan bahwa pembangunan tersebut karena permintaan dari masyarakat Muslim soal keberadaan masjid di Jalan Margonda Raya.
"Kami tentunya mengakomodasi keinginan masyarakat Depok, khususnya warga Muslim yang menyampaikan laporan ke Provinsi Jawa Barat tentang sulitnya mencari masjid untuk shalat di Jalan Margonda Raya," katanya, mengutip dari Antara.
"Untuk itu, saya diminta mencari aset di Margonda oleh Pak Gubernur Jabar, tapi tanah di Margonda sudah di atas Rp 30 juta per meter, sehingga tidak bisa beli pakai APBN, lalu kata Gubernur cari aset, tanah pemerintah atau tanah negara, ini arahan beliau," sambungnya.
Dirinya juga menyakini bahwa Gubernur Jabar akan membantu melalui hibah barang untuk pembangunan Masjid Jami Al-Quddus di Margonda Raya Kota Depok itu. Nantinya, jelasnya, pihak Pemprov akan membuat desain dan DED (Detail Engineering Design) lalu diserahkan ke masyarakat Depok.
Berita Terkait
-
SDN Pondok Cina 1 Depok Belajar Tanpa Guru, Padahal Siswanya Masih Semangat ke Sekolah
-
Penggusuran SDN Pondok Cina 1 yang Hendak Diubah Jadi Masjid Tuai Penolakan
-
Numpang Sementara, SDN Pondok Cina 1 Segera Direlokasi, Wali Kota Depok Kekeh Bangun Masjid Jami Al-Quddus
-
Setelah Akses Terhalang Trotoar Margonda, Kini Siswa SDN Pondok Cina 1 Depok Terlantar Tak Ada Guru
-
Imam Budi Hartono Pastikan Kegiatan Belajar Mengajar di SDN Pondok Cina 1 Tetap Terjamin
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh