Suara.com - Kasus pembunuhan tiga anggota keluarga di Magelang mengejutkan banyak pihak. Polisi menduga racun yang digunakan tersangka berasal dari arsenik atau sianida. Lantas seberapa bahaya arsenik jika masuk ke tubuh manusia?
Dugaan ini dikuatkan dari hasil pemeriksaan dimana ditemukan tanda-tanda kerusakan organ dalam pada korban. Maka dari itu bahaya arsenik perlu kita ketahui.
Dikutip dari Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, disebutkan bahwa arsenik salah satu unsur paling beracun dan dijumpai dalam tanah, udara dan air.
Akan tetapi, senyawa ini biasa dipakai dalam industri metalurgi, pabrik gelas, produksi bahan warna. Arsenik dihasilkan dari letusan gunung vukanik yang dapat melepaskan sekitar 3000 ton setiap tahun.
Meskipun begitu kelebihan batas atau dosis tinggi arsenik dalam tubuh manusia bisa menyebabkan gangguan fatal. Bahaya arsenik pun dapat berujung kematian.
1. Menyebabkan kematian
Menelan arsenik dalam dosis besar dapat menyebabkan kematian. Bisa terjadi dalam waktu 1 – 48 jam dikarenakan kegagalan fungsi sirkulasi, koma dan kejang dapat terjadi belakangan.
Kematian yang tertunda hingga 3 – 14 hari umumnya terjadi karena dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan hipotensi bertahap. Arsen anorganik dapat melintasi plasenta dan dapat menyebabkan kematian janin sebelum lahir.
2. Iritasi usus dan lambung
Baca Juga: Kasus Anak Bunuh Orang Tua dan Kakak di Magelang, Polisi: Diduga Diracun Arsenik atau Sianida
Menurut pedoman Badan POM, dosis besar arsen atau senyawa arsen anorganik dapat menimbulkan bahaya sistemik dengan gejala yang umumnya timbul dalam waktu setengah hingga empat jam setelah tertelan.
Bisa menyebabkan korosi saluran lambung dan usus. Efeknya, penderita merasa terbakar dan nyeri pada dada, esofagus, lambung dan usus besar, rasa sesak pada kerongkongan.
Radang lambung dan usus yang parah dapat terjadi disertai muntah, diare berair atau berdarah yang berlebihan dan mengandung percikan lendir, dan dehidrasi disertai rasa haus yang berlebihan dan kram otot.
3. Penurunan produktivitas sel darah putih dan darah merah
Dalam artikel tulisan Titin Agustina berjudul "Kontaminasi Logam Berat pada Makanan dan Dampaknya pada Kesehatan", kontaminasi arsenik dapat menyebabkan berbagai kerusakan untuk tubuh, termasuk penurunan produksi sel darah putih dan sel darah merah.
4. Perubahan kulit
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M