Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan kepada penyelenggara pemilu bahwa Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 bukanlah pekerjaan yang mudah. Digelar secara serentak, Jokowi mengungkit ratusan juta pemilih akan menyalurkan suara dalam waktu yang tidak banyak.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato dalam Rapat Konsolidasi Nasional Kesiapan Pelaksanaan Pemilu Serentak 2024.
"189 juta pemilih yang nyoblos pada saat yang sama yang waktunya kira-kira diberi waktu 6 jam, jam 07.00 sampai nanti jam 01.00, mengelola ini tidak gampang," kata Jokowi sebagaimana dikutip YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (2/12/2022).
Banyaknya pemilih yang akan memberikan suaranya tersebut, kata Jokowi, masih ada yang belum didukung oleh kondisi geografis yang baik. Kepala Negara menyebut ada logistik pemilu yang harus disalurkan menggunakan perahu bahkan harus dibantu oleh TNI-Polri karena medan yang dilalui tidak mudah.
"Ada yang bawa sepeda motor terpeleset tadi karena infrastruktur kita memang belum sempurna ada jalan yang sudah mulus tapi ada yang masih becek ini fakta yang kita hadapi," ucapnya.
Jokowi meyakini kalau penyelenggara pemilu, salah satunya yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) memiliki bekal pengetahuan yang cukup untuk menyiapkan Pemilu 2024.
"Momentum waktu yang masih tersisa harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kapasitas teknis persiapan pemilu memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada memperbaiki masalah-masalah yang harus kita selesaikan mengatasi kendala-kendala yang ada mengatasi kelemahan-kelemahan yang masih ada segera harus kita selesaikan bersama-sama."
Berita Terkait
- 
            
              Jokowi Minta Menteri Hadi Sikat Mafia Tanah: Masalah Ini Mengerikan, Bisa Saling Bunuh
- 
            
              Presiden Joko Widodo Ingatkan Tahun 2024 Jadi Momentum Penting Politik
- 
            
              Jokowi Bagi-bagi 1,55 Juta Sertifikat Tanah Gratis: Adem Semuanya, Engga Ada Konflik
- 
            
              Pengukuhan Profesor Ilmu Hukum, Dasco Tegaskan Kebebasan Warga Negara Pilar Utama Demokrasi
- 
            
              Jokowi Minta Tekan Beli Produk Impor, Intip Yuk OOTD Necis Menkominfo Pakai Sepatu LV Rp 17 Jutaan
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika
- 
            
              Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
- 
            
              Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
- 
            
              Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
- 
            
              Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM