Suara.com - Ledakan bom di kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, terjadi beberapa pekan menjelang Natal dan tahun baru 2023. Kejadian itu mengakibatkan sejumlah anggota polisi terluka, terduga pelaku peledakan tewas.
Foto-foto ledakan dengan cepat menyebar di media sosial, di antara foto menggambarkan terduga pelaku dengan kondisi mengerikan.
Mantan teroris Sofyan Tsauri menduga bom yang digunakan berbahan triaceton triperoxide (TATP) atau dikenal sebagai The Mother of Satan.
Sofyan mengatakan TATP sejenis bahan high explosive dan memiliki daya ledak tinggi. "Dan punya daya hancur luar biasa," kata Sofyan.
Sofyan menduga pelaku menggendong bom meledakkan diri. Hal itu didasarkan pada gambar luka yang dialami terduga pelaku.
"Dilihat lukanya si pelaku bomber, belakang punggung berlubang besar, artinya dia bawa bom ransel di belakang," kata Sofyan.
Dia belum dapat memastikan alat untuk membungkus bom itu. Dia mengatakan hal itu sedang diteliti oleh kepolisian.
"Entah pakai panci atau tupperware, masih diteliti. Yang jelas ketika 'blar' (meledak), efeknya kedepan," katanya.
Diduga anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah
Baca Juga: Pasca Bom Bunuh Diri di Bandung, Polda Jateng Pertebal Pengamanan Ngunduh Mantu Kaesang Pangarep
Dia menduga pelaku berasal dari kelompok JAD. Dugaan Sofyan setelah didasarkan, antara lain ciri-ciri yang ditemukan di sekitar tempat kejadian.
"Motif pelaku terlihat dari motornya tertulis KUHP dan hukum syirik/kafir, perangi penegak hukum setan QS 9: 29. Lalu di atas lampu ada bendera 1515. Artinya itu dari kelompok 1515, artinya kelompok JAD," ujarnya.
Sofyan menduga pelaku sengaja mengincar simbol-simbol kekuasaan.
"Yaitu polisi dan lain-lain," katanya.
Pengamat terorisme dari Universitas Malikusaleh Aceh, Al Chaidar, juga menduga pelaku dugaan bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar berasal dari kelompok JAD.
"Indikasinya dari target serangan yaitu pihak kepolisian dan juga dilakukan pada saat bulan-bulan Desember," ujarnya.
Berita Terkait
-
Rusia Tangkap Empat Remaja Rencanakan Serangan Bom Bunuh Diri
-
Cerita Paus Fransiskus Pernah Jadi Target Bom Bunuh Diri di Irak: Seorang Wanita Dipenuhi Bahan Peledak!
-
Serangan Bom Bunuh Diri Sasar Pasukan Gabungan Irak-Kurd, Tiga Perwira Tewas
-
Bom Meledak di Stasiun Kereta Pakistan, Lebih dari 20 Warga Tewas, 50 Lainnya Luka-luka
-
Bom Bunuh Diri Meledak di Ibu Kota Afghanistan, 6 Tewas Belasan Terluka
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar