Suara.com - Anies Baswedan mengatakan polarisasi merupakan suatu fenomena yang wajar dan normal selama semua pihak masih mampu mengendalikannya menjadi “suasana yang sehat”.
Ucapan itu disampaikan Anies di sela-sela kegiatannya di Universitas Muslim Indonesia, Makassar, pada Sabtu (10/12).
“Polarisasi itu tidak masalah, tetapi harus jadi sehat. Coba bayangkan, ada kampus Universitas Muslim Indonesia, ada kampus lain di sini, itu polarisasi tapi jadi suasana yang sehat,” kata Anies, dilansir dari Warta Ekonomi.
Menurutnya, polarisasi sangat sering terjadi dan ditemukan. Meski demikian, ia meningatkan bahwa figur-figur pemimpin negara harus dapat mengatur agar tidak terjadi eskalasi dan muncul perpecahan.
“Tetapi, polarisasi itu normal, biasa terjadi. Hanya pemimpin-pemimpin harus mengendalikan. Nah, yang sering terjadi selama ini dibiarkan itu. Sehingga menjadi liar, tidak terarah, jadi sesuatu tanpa batas,” terangnya.
“Ada empat level … dari polarisasi kalau dibiarkan jadi friksi, kalau friksi dibiarkan jadi konflik, kalau konflik dibiarkan dia menjadi perpecahan. Itu fasenya,” Anies menambahkan.
Terakhir, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan keadilan menjadi kunci untuk mengendalikan polarisasi agar tidak menyebabkan perpecahan.
“Kalau kita hadirkan keadilan, maka disitu ada toleransi. Pasti. Dari keadilan muncul perasaan persatuan, muncul perasan kebersamaan. Tidak ada persatuan dalam ketimpangan,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Anies Baswedan Sempat Ngobrol dengan Jokowi di Pernikahan Kaesang, Ini yang Dibicarakan
-
Usai Hadiri Agenda NasDem, Anies Berangkat ke Pernikahan Anak Jokowi
-
Istri Anies Baswedan Puji Setinggi Langit Penampilan Erina Gudono: Cantik, Cantik Banget
-
Pj Gubernur Heru Budi Sengaja Disiapkan Ahok buat Bongkar Kebobrokan Anies, Benarkah?
-
Detik-detik Kedatangan Anies di Pernikahan Kaesang dan Erina
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja