Suara.com - Brigadir Yosua tewas dieksekusi gegara dituduh telah memperkosa istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Peristiwa dugaan kekerasan seksual tersebut terjadi di rumah Magelang, Jawa Tengah, pada 7 Juli 2022 lalu.
Meski laporannya telah ditolak aparat kepolisian, Putri Candrawathi tetap ngotot jika pemerkosaan yang dilakukan oleh almarhum Yosua memang terjadi.
Soal klaim kekerasan seksual itu kembali dibuka oleh Putri Candrawathi di persidangan lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua. Putri bahkan meminta majelis hakim untuk menggelar sidang tertutup.
Mengenai isu dugaan kekerasan seksual tersebut, kuasa hukum keluarga almarhum Yosua, Martin Lukas Simanjuntak mengatakan, tuduhan terhadap anak kliennya tidak mendasar dan tidak ada bukti yang cukup kuat.
"Minimal ada laporan polisinya, ini laporan polisi sudah dicabut SP3," katanya dalam program Satu Meja yang ditayangkan lewat Kanal YouTube KOMPASTV dikutip pada Jumat. (16/12/2022).
Martin menilai jika istri mantan Kadiv Propam Polri tersebut terlalu berangan-angan tinggi terhadap Yosua. Karena keinginan Putri tidak terwujud maka dia (Putri) mendalilkan diperkosa. Sayangnya, tuduhan Putri tidak dibarengi bukti yang kuat.
Lebih lanjut, Martin juga merasa keberatan jika Putri Candrawathi disebut sebagai korban dugaan kekerasan seksual yang diperbuat Yosua. Tidak ada putusan yang melabeli Putri sebagai korban melainkan terdakwa.
"Dan paling penting bukti krusialnya harus ada visum repertum. Itu hanya klaim sepihak yang tidak dapat dipastikan kebenarannya," tuturnya.
Sementara itu, Kuasa Hukum Putri Candrawathi, Febri Diansyah mengatakan bahwa pascaperistiwa dugaan kekerasan seksual itu, ada dua saksi melihat Putri Candrawathi dalam keadaan setengah pingsan, yakni Kuat Ma'ruf dan ART Susi.
Baca Juga: Mahfud MD Puji Jalannya Sidang Sambo: Tidak Perlu Dicurigai
"Waktu itu Kuat Ma'ruf mengatakan bu Putri tertutup matanya, semuanya berantakan, susi ART juga melihat," katanya.
Kedua saksi tersebut melihat adanya dampak dari dugaan kekerasan seksual yang menimpa istri Ferdy Sambo tersebut. Sementara saat kejadian dugaan, tidak ada saksi lain selain Putri dan Yosua.
Hal ini yang membuat kliennya tersebut meminta agar persidangan dilakukan secara tertutup. Sebab, sebagai korban dugaan pelecehan seksual, Putri Candrawathi mengalami hambatan psikologis yang besar.
"Wajar bu Putri meminta hal tersebut. Saksi saat itu perlu bicara dalam keadaan tanpa tekanan," ungkap mantan KPK tersebut.
Febri Diansyah melanjutkan bahwa, dari peristiwa dugaan seksual inilah yang menyulut emosi mantan Kadiv Propam Polri, hingga akhirnya terjadi pembunuhan Brigadir Yosua.
"Dalam rangkaian kematian Yosua ada satu peristiwa yang kami identifikasi terjadi dugaan seksual yang menurut kami penyebab pembunuhan Yosua," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
-
Bharada Eliezer Makin Berani Ungkap Kebenaran: Saya Didoktrin untuk Ikut Skenario Ferdy Sambo
-
Si Paling Jujur Dan Si Paling Bohong Di Kasus Brigadir J Menurut Ahli, Putri Candrawathi Cetak Rekor
-
Ferdy Sambo Bakal 'Reuni' Bareng Mantan Anak Buah, Akan Jadi Saksi Sidang Obstruction Of Justice Hari Ini
-
Jaksa Tegur Eks Geng Sambo Irfan Widyanto Ketahuan Cengar-Cengir Saat Sidang: Jangan Ketawa
-
Didatangi Jendral, Kamaruddin Diceritakan Wanita Cantik FS
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta