Pendidikan dan Bisnis Jokowi
Saat usianya menginjak 12 tahun, Jokowi memutuskan untuk bekerja di perusahaan kayu sebagai tukang gergaji. Keahliannya tersebut didapatkannya dari ayahnya yang juga berprofesi sebagai tukang kayu. Jokowi menghabiskan pendidikan dasar hingga sekolah menengah di Solo, kemudian melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Pada tahun 1985, Jokowi lulus kuliah di usia 24 tahun, dan tidak lama setelah menyandang gelar insinyur, Jokowi menikahi Iriana di Solo di usia 25 tahun. Jokowi mencari pekerjaan dengan merantau ke Aceh, dan bekerja di salah satu BUMN, PT Kertas Kraft Aceh.
Namun tidak bertahan lama, hanya 2 tahun saja, Jokowi memilih kembali ke Solo untuk mendampingi istrinya yang sedang mengandung. Selama di Solo, Jokowi sempat bekerja di tempat pamannya, yang bergerak di bidang perkayuan.
Kemudian Jokowi memberanikan diri untuk membuka usaha mebel kayu sendiri pada tahun 1988 dengan membuat badan usaha yang bernama CV. Rakabu. Setelah mengalami pasang surut dan bisnisnya mulai bangkit, Jokowi memulai perjalanannya untuk keliling Eropa, Amerika, dan Timur Tengah. Alhasil, Jokowi sukses untuk menjadi pengusaha ekspor mebel.
Perjalanan Karir Politik Jokowi
Di tahun 2005, Jokowi mencalonkan diri sebagai calon Walikota Solo yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa dan PDI Perjuangan. Meskipun saat itu Jokowi tidak memiliki pengalaman politik yang cukup, namun Jokowi akhirnya berhasil keluar sebagai pemenang dan menjadi Walikota Solo periode 2005-2010.
Untuk periode kedua 2010-2015, Jokowi terpilih lagi. Namun baru dua tahun memimpin Kota Solo pada periode keduanya, Jokowi diminta PDI Perjuangan untuk bertarung di pemilihan gubernur DKI Jakarta. Kemudian Jokowi pada usia 51 tahun memimpin Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2012-2017.
Karir politik Jokowi berlanjut.
Baru menjalankan tugas gubernur 2 tahun, Jokowi dicalonkan PDI Perjuangan untuk bertarung pada Pemilu Presiden 2014, dan Jokowi menjadi presiden terpilih pada usia 53 tahun. Bahkan Jokowi juga berhasil menjabat sebagai presiden RI periode kedua yaitu 2019-2024.
Berita Terkait
-
Hendak Didadani MUA, Jan Ethes Langsung Menghindar
-
Amien Rais Sewot Partai Ummat Tak Lolos, Sekjen PDIP : Kenapa Tinggalkan PAN?
-
Sah Jadi Istri Kaesang Pangarep, Bagian Tubuh Ini yang Tiap Hari Diciumi Erina Gudono, Patensan Anak Jokowi Keramas Terus
-
Uang Rupiah Unik Mahar Pernikahan Kaesang Tuai Perdebatan: Bikin Sistem Moneter Indonesia Terancam!
-
CEK FAKTA: Gelar Resepsi Mewah, Benarkah Pernikahan Kaesang Pangarep Bakal Diaudit KPK?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional