Suara.com - Politisi PDIP Panda Nababan bercerita terkait pertemuan pertamanya dengan Jokowi di Solo, Jawa Tengah. Ketika itu, Jokowi masih menjabat sebagai Walikota.
Panda mengaku dirinya langsung terpesona dengan sosok Jokowi kala itu.
"Waktu dia (Jokowi) Walikota saya masih dewan pimpinan pusat PDIP, suka keliling daerah. Saya ke Solo bertandang ke rumah beliau.," ujarnya dalam tayangan Kanal YouTube Keadilan TV dikutip pada Sabtu, (17/12/2022).
Pria yang berprofesi sebagai wartawan tersebut masih mengingat apa yang telah dilihatnya di rumah Jokowi. Panda melihat sebuah pemandangan yang tidak biasa. Rumah Walikota itu dipadati banyak orang. Bukan pejabat, melainkan sejumlah pedagang pasar yang sedang berdialog langsung dengan Jokowi.
"Itu pertemuan dia (Jokowi) yang ke 21 dari sekian banyak pertemuan untuk mengajak tukang jualan pindah ke pasar yang baru," tuturnya.
Meski memiliki kekuasaan, Jokowi tidak menggunakan kewenangannya tersebut untuk meminta pedagang segera pindah dari pasar lama ke tempat yang baru. Jokowi bahkan tak mengandalkan bantuan dari Polisi Pamong Praja.
"Dia mengandalkan pemahaman pengertian dan kemauan dengan berdialog. Itu mengagumkan saya," ujar Panda.
Panda lantas bertanya langsung apa yang ingin dicapai Jokowi sampai melakukan dialog dengan pedagang hingga puluhan kali pertemuan.
"Saya tanya, apa mas yang mau dicapai. Aku mau mereka mengerti mau mereka atas keinginan sendiri. Kalau pasar baru justru bisa membuat mereka berkreasi lebih beruntung," ungkapnya.
"Wah hebat Jokowi ini, cita cita dia. Dan itu terwujud. Itulah awal kesan pertama," sambungnya.
Menurut Panda, Jokowi merupakan pemimpin kepala daerah yang kreatif serta lebih mementingkan kepentingan rakyat dan sebagainya. Jokowi memang sosok pemimpin yang sederhana tanpa dibuat-buat.
Sekilas Tentang Jokowi
Joko Widodo yang lebih dikenal dengan sebutan Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 21 Juni 1961, dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo.
Jokowi adalah anak pertama dari empat bersaudara, di mana ketiga adiknya perempuan semua yaitu Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati.
Jokowi dibesarkan dari keluarga yang sederhana. Bahkan dirinya pernah mengalami beberapa kali pindah rumah karena tempat tinggalnya digusur. Jokowi kecil sudah terbiasa tidak mau menyusahkan orang tuanya. Dirinya membantu orang tuanya dengan cara menjadi pengojek payung hujan, kuli panggul, hingga jualan aneka barang. Hasil dari pekerjaannya tersebut digunakan untuk biaya sekolah.
Berita Terkait
-
Hendak Didadani MUA, Jan Ethes Langsung Menghindar
-
Amien Rais Sewot Partai Ummat Tak Lolos, Sekjen PDIP : Kenapa Tinggalkan PAN?
-
Sah Jadi Istri Kaesang Pangarep, Bagian Tubuh Ini yang Tiap Hari Diciumi Erina Gudono, Patensan Anak Jokowi Keramas Terus
-
Uang Rupiah Unik Mahar Pernikahan Kaesang Tuai Perdebatan: Bikin Sistem Moneter Indonesia Terancam!
-
CEK FAKTA: Gelar Resepsi Mewah, Benarkah Pernikahan Kaesang Pangarep Bakal Diaudit KPK?
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka