Suara.com - Aksi penutupan jalan dilakukan seorang warga terjadi di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu. Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Akibatnya, satu keluarga yang menjadi tetangganya terjebak dan tidak bisa keluar dari rumahnya.
Adapun warga desa yang membangun tembok itu bernama Riyanto. Ia nekat menutup satu-satunya akses jalan di dekat rumahnya dengan tembok setinggi 2,5 meter.
Tembok itu lantas menutup akses jalan dua rumah yang ada di baliknya. Alhasil empat orang, termasuk dua lansia, terjebak di dalam rumah dan tidak bisa keluar.
Usut punya usut, pembangunan tembok yang menutupi akses jalan itu sengaja dilakukan oleh Riyanto. Aksinya dipicu sakit hati akibat perseteruan dirinya dengan tetangga lansianya yang bernama Hariyono.
Awal mula konflik
Perseteruan itu awalnya bermula saat keluarga Haryono mengklaim kalau akses jalan yang ada di dekat rumah Riyanto adalah miliknya. Konflik makin memanas tatkala Haryono menuduh Riyanto telah merebut dan menyerobot tanah miliknya.
Riyanto pun mengaku dicaci maki oleh Haryono sehingga membuatnya sakit hati. Karena sudah tidak kuat mendapatkan kata-kata kasar, Riyanto memutuskan beraksi.
Emosinya pun memuncak. Ia merasa harga dirinya telah diinjak-injak oleh tetangganya itu. Pada Senin pagi, Riyanto memutuskan untuk membangun tembok setinggi 2,5 meter dan memutus akses jalan rumah Haryono.
Akibatnya, empat orang dalam dua rumah terjebak karena Riyanto menutup satu-satunya akses jalan menuju rumahnya.
Baca Juga: Gubernur Sumbar Sebut Optimalisasi Fungsi Baznas Bisa Tekan Angka Kemiskinan
Empat orang tersebut adalah Haryono (80 tahun), Asmunah (62 tahun), Bagus, anak Haryono (30 tahun) dan cucu Haryono yang bernama Maya (19 tahun).
Menurut informasi dari warga sekitar, konflik antara kedua keluarga itu juga dipicu ketika keluarga Haryono memasang atap di mulut gang, untuk berjualan soto babat.
Akibat tindakannya itu, Riyanto dan sejumlah lainnya kesal, karena pembeli soto tersebut kerap duduk di mulut gang sehingga membuat warga yang melintas tak nyaman.
Sengkarut status tanah
Menanggapi kasus tersebut, Kepala Desa Beji, Khoirudin sampai turun hingga ke lokasi. Menurut dia, konflik tersebut dilatari masalah status tanah.
Haryono mengaku kalau tanah yang dijadikan jalan menuju rumahnya adalah milik ia dan keluarganya. Ia beralasan, tanah itu pernah dibeli olehnya namun tak pernah ada bukti akta jual beli.
Berita Terkait
-
Gubernur Sumbar Sebut Optimalisasi Fungsi Baznas Bisa Tekan Angka Kemiskinan
-
Kronologi Nikita Mirzani Ngamuk di Persidangan, Lempar Mic dan Berkas
-
Perbedaan Gejala Alzheimer dan Demensia, Rentan Dialami oleh Lansia
-
40 Saksi Diperiksa Kasus Perampokan Wali Kota Blitar Santoso, Termasuk Orang Dekat Korban
-
Cukup Pakai KTP untuk Cek Bansos PKH Lansia Tahap 4 Cair Rp600.000 Desember 2022 di Link Ini
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional