Suara.com - Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menyebut bahwa, petinggi KPU (Komisi Pemilihan Umum) RI diduga kuat memberi iming-iming manis kepada bawahannya yang ada di daerah.
Mereka dijanjikan akan dipertahankan sebagai petugas penyelenggara pemilu jika mengikuti perintah atasan.
"Misalnya nanti kalau ada pemilihan tahun 2023 pemilihan anggota KPU kabupaten kota maupun provinsi mereka akan dipilih kembali, jika mengikuti perintah perintah atasan," katanya dalam wawancara yang ditayangkan Kanal YouTube metrotvnews pada Selasa, (20/12/2022).
Di balik janji manis para petinggi KPU RI, pegawai yang ada di daerah juga mendapat ancaman serta intimidasi.
"Kalau tidak mengikuti instruksi dari pimpinan KPU RI ada ancaman memutasi pegawai-pegawai yang bekerja di penyelenggara pemilu daerah," sambungnya.
Menurut dia, jika hal tersebut benar adanya, penyelenggaraan pemilu tentu akan sangat berbahaya karena dapat mendelegitimasi pandangan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemilu.
Pihaknya akan tetap mendukung penyelenggaraan pemilu sesuai waktu yang telah dijadwalkan yaitu Februari 2024. Namun dirinya memberi syarat.
"Dengan syarat penyelenggara pemilu harus benar-benar memenuhi aspek integritas," ungkapnya.
Pihaknya juga berencana membawa dugaan kecurangan petinggi KPU ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) beserta bukti-bukti yang dikumpulkan sebelumnya.
"Kalau seperti ini tindakan mereka harus dibersihkan dalam artian dikeluarkan dari kelembagaan KPU dengan mekanisme dan putusan dari DKPP," tambahnya.
Sebelumnya, Kurnia Ramadhana mengatakan ada dugaan kecurangan yang dilakukan oleh pimpinan KPU RI dalam tahapan verifikasi faktual Parpol.
Pengakuan diterima langsung oleh Kurnia dari sejumlah pegawai yang namanya tidak ingin disebut. Kurnia juga menyebut bahwa laporan tidak hanya klaim sepihak, namun telah dilengkapi bukti-bukti terkait.
"Kami melihat ada sejumlah pengakuan tentang praktik intimidasi, intervensi mendesak agar penyelenggara pemilu berbuat curang dengan memanipulasi data parpol," katanya.
Setidaknya ada 12 Kabupaten/ Kota dari 7 Provinsi yang melaporkan kecurangan tersebut.
"Ada 12 kabupaten Kota dan 7 provinsi diduga mengikuti instruksi dan mendapat intimidasi dari jajaran petinggi KPU RI untuk berbuat curang. Ini berbahaya," sambungnya.
Berita Terkait
-
Sindir KPU Bikin Aturan Curi Start Kampanye Buntut Safari Anies Baswedan, Rocky Gerung: Ini Ajaib
-
Tuding Pemilu 2024 untuk Menghalangi Anies Baswedan, Rocky Gerung: Kan Gila!
-
Survei SMRC: Jika Pemilu Dilakukan Sekarang, PDIP Mendapat Dukungan 24,1 Persen
-
Mediasi Sengketa KPU Vs Partai Ummat Masih Buntu, Bakal Lanjut Ke Persidangan?
-
Pendaftaran PPS Pemilu 2024 Sampai Kapan? Ini Jadwal, Syarat dan Caranya
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
7 Fakta Bupati Ponorogo Kena OTT KPK: Uang Suap Jabatan Mencapai Miliar Rupiah
-
Sikap Ksatria Said Abdullah: Kader PDIP Kena OTT KPK, Langsung Minta Maaf ke Rakyat
-
AS Shutdown, Trump Mau Ganti Subsidi ObamaCare dengan BLT Ratusan Miliar Dolar
-
Maling Motor Penembak Mati Hansip di Cakung Diringkus Saat Kabur ke Lampung, Senpi Dilacak
-
Detik-detik Hansip di Cakung Tewas Ditembak Maling Motor Usai Tabrak Pelaku, 5 Saksi Diperiksa
-
Sekda Ponorogo 12 Tahun Menjabat, KPK Bongkar 'Jimat' Jabatannya: Setor ke Bupati?
-
'Saya Ingin Pulang', Permintaan Terakhir Antasari Azhar Sebelum Hembuskan Napas Terakhir
-
Avanza Hitam Hilang Kendali Tabrak Tenda Maulid di Kembangan Jakbar, Dua Orang Dirawat
-
Pasca Ledakan, Menteri PPPA Pastikan SMAN 72 Jakarta Aman: Senin Mulai Sekolah!
-
Mensos Sambut Positif Wacana Mantan Presiden Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional: Ambil yang Baik-Baik!