Suara.com - Panda Nababan mengaku jadi saksi soal kebersahajaan Jokowi setelah menjadi Presiden. Ia menganggap Jokowi sangat merakyat. Bukan hanya Jokowi, Panda Nababan juga membongkar sosok politisi yang pernah menjabat Presiden RI.
Pria yang merupakan wartawan senior sekaligus politis PDIP ini memang punya kedekatan dengan beberapa tokoh penting. Simak deretan pengakuan Panda Nababan soal kedekatan dengan Presiden RI.
1. Jokowi
Panda Nababan menyebut Jokowi sebagai sosok merakyat. Ia sempat bercerita soal jamuan yang dihidangkan langsung oleh Jokowi. Hal itu terjadi saat Panda berkunjung ke Istana Bogor.
Dalam pertemuan ketika Jokowi baru menjabat Presiden, Panda mengaku kedatangannya langsung disambut dengan secangkir teh hangat dari Jokowi. Panda Nababan juga sempat menanyakan soal camilan kepada Jokowi.
Kemudian Jokowi bergegas mengambil buah jeruk dan sebuah kue yang sudah membeku dari mesin pendingin atau kulkas untuk disuguhkan pada Panda Nababan. Padahal saat itu, Jokowi didampingi Paspampres atau ajudannya.
"Dia (Jokowi) datang mengantar jeruk kecil sekitar sudah 2 mingguan di kulkas, dinginnya setengah mati, terus kemudian ada kue yang tajam yang coklat, itu dinginnya bukan main harus direndam di air. Mas kita makan ini? Iya ini enak," cerita Panda mengulang percakapan dengan Jokowi ketika itu.
2. SBY
Panda Nababan pernah membeberkan kisahnya saat diperintah Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2005. Pertemuan itu dilakukan setelah Megawati kalah dari SBY di Pilpres 2004.
Baca Juga: Ide Jokowi Tiga Periode Sebagai Hasrat Politik Firaun, Politisi PDIP Ingin Tutup Buku
Megawati menyampaikan lima pertanyaan yang nantinya Panda Nababan bisa sampaikan atau konfirmasi ke SBY.
"Apa benar dia (SBY) pernah mengatakan saya sudah di comberan tapi diwongke sama Mbak Mega, ada pertanyaan bahwa betul dia pernah mendatangi Mbak Mega menayakan apakah Mbak Mega bersedia sebagai calon waprews," cerita Panda.
Panda lalu menceritakan pertemuannya dengan SBY yang disebutnya mencekam.
"Berangkatlah aku sendiri ke Istana ketemulah aku dengan SBY, aku sampaikan semua pertanyaan, tak ada satupun yang diajawab, dia cuma bersandar melihat langit-langit dramatis peretmuanya, mencekam gak ada dialog," ujarnya.
3. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Panda Nababan pernah mengungkap Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah membuat Megawati menangis. Diceritakan Panda pernah menemukan Megawati menangis di kediaman Wakil Presiden di dekat Taman Suropati.
"Kenapa Mbak nangis?" tanya Panda pada Megawati kala itu.
"Mas Dur, masa dia bilang saya pacaran sama ajudan. Habis gitu dikatakannya Taufiq (Taufiq Kiemas) mau ditangkap karena nyelundupkan pasir," ujar Panda mengulang perkataan Megawati.
Megawati menyebut Gus Dur menyampaikan celotehan itu saat coffee morning bersama sejumlah petinggi, seperti Kapolri hingga Panglima TNI. Panda yang merupakan jurnalis kawakan tentu merasa perlu mengonfirmasi hal itu pada Gus Dur. Namun Gus Dur membantah pernyataan Megawati.
"Nggak betul itu, bohong itu, tidak ada aku ngomong begitu," jawab Gus Dur yang bahkan tetap berkelit saat Panda mengaku sudah bertanya juga kepada Kapolri.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX jadi satu-satunya sultan yang pernah diangkat menjadi wakil presien. Mendiang Sri Sultan Hamengkubuwono IX merupakan wakil presiden di era pemerintahan Soeharto pada periode 1973-1978.
Diungkap Panda Nababan, Sri Sultan menyebutkan bahwa ternyata Seoharto jauh lebih berkuasa ketimbang dirinya. Sri Sultan bahkan mengungkap tiga perbedaannya dengan Soeharto.
"Aku (Sri Sultan) hanya beda tiga hal, pertama dia (Seoharto) punya tabir saya gak punya tabir," ujar Panda Nababan mengenang pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
"Yang kedua, ternyata dia (Seoharto) lebih kaya dari saya (Sri Sultan), padahal seluruh Jogja tanah Sultan loh," sambungnya.
Sementara perbedaan ketiga, Sri Sultan menyebutkan bahwa Seoharto lebih feodal ketimbang dirinya yang seorang raja.
"Yang ketiga apa, seharusnya aku feodal aku raja tapi Soeharto lebih feodal," ungkap Panda menirukan cerita Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Ide Jokowi Tiga Periode Sebagai Hasrat Politik Firaun, Politisi PDIP Ingin Tutup Buku
-
Menelisik Spesifikasi dan Fungsi Bendungan Semantok yang Akan Diresmikan Presiden Jokowi
-
Kocak, Begini Komentar Gibran Soal Rumah Hadiah Negara untuk Jokowi
-
Sebut yang Mau Jokowi 3 Periode Itu Masyarakat, Ketua Projo: Itu Fakta, Gimana Dong?
-
Profil Panda Nababan, Senior PDIP yang Getol Blak-blakan, Pernah Terjerat Kasus Suap
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus