Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya ratusan pasien positif Covid-19 yang asyik berjalan-jalan di fasilitas umum, alih-alih melakukan isolasi. Temuan itu terdeteksi dari aplikasi PeduliLindungi.
Setidaknya dalam dua pekan terakhir, aplikasi itu telah mendeteksi sebanyak 247 pasien Covid-19 yang berkeliaran di fasilitas umum. Ini terpantau dari jejak check-in pengguna PeduliLindungi.
"Saat ini PeduliLindungi per dua pekan terakhir sejak 15 Desember 2022, masih dan telah mencatat data check-in ke ruang publik," ungkap Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji kepada ANTARA di Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Setiaji menjelaskan dari total 11,12 juta lebih data tersebut, sebanyak 11.129.600 orang memiliki status hijau. Artinya mereka sudah menerima vaksinasi dosis penguat (booster).
Kemudian sebanyak 571.577 orang memiliki status kuning atau belum vaksin booster. Lalu sebanyak 90.693 mendapatkan status merah, di mana artinya memperoleh vaksin dosis lengkap. Sedangkan 247 orang berstatus hitam yang artinya positif Covid-19.
Dalam kesempatan ini, Setiaji membenarkan bahwa penggunaan PeduliLindungi sebagai alat skrining kesehatan di beberapa ruang publik mulai kendur. Ini tak lepas dari situasi pandemi Covid-19 yang dinilai sudah mulai terkendali di Indonesia.
Adapun contoh lokasi yang mulai kendur dalam menerapkan aplikasi PeduliLindungi adalah pusat perbelanjaan di Jakarta dan Bekasi, fasilitas stasiun KRL Commuterline hingga restoran selama libur Natal 2022.
Petugas keamanan di pintu masuk fasilitas tersebut, mengizinkan pengunjung untuk tetap masuk ke dalam ruangan tanpa perlu melakukan skrining PeduliLindungi, tapi hanya diharuskan mengecek suhu tubuh menggunakan alat termometer.
"Kami menganjurkan bagi pengelola ruang publik untuk tetap dapat menggunakan PeduliLindungi sebagai alat yang telah disediakan pemerintah untuk membantu mengendalikan penularan COVID-19," pesannya.
Baca Juga: Belum Bersertifikat Halal, Penikmat Es Krim Mixue Asal China di Indonesia Kebablasan
Aplikasi PeduliLindungi disajikan pemerintah sebagai alat yang membantu masyarakat untuk testing, tracing, dan treatment selama pandemi Covid-19. PeduliLindungi juga tak terbatas pada fitur check-in, tetapi juga fitur sertifikat internasional, hasil tes, dan fitur lainnya.
"Bagaimana penerapannya serta sanksi (bagi pelanggar) mengikuti aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan penegakan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) oleh masing-masing daerah," pungkas Setiaji. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Belum Bersertifikat Halal, Penikmat Es Krim Mixue Asal China di Indonesia Kebablasan
-
Jokowi Bakal Akhiri PPKM, Dinkes DKI Minta Warga Jakarta Tetap Lakukan Vaksinasi Covid-19
-
Malaysia Siaga Ledakan Kasus COVID-19 dari Luar Negeri, Indonesia Patut Waspada?
-
Satu Tower RSDC Wisma Atlet Masih Harus Beroperasi Meski Bebani Anggaran, BNPB: Maunya Segera Ditutup
-
Covid-19 Kembali Merebak di Tiongkok, Pemerintah Diminta Waspada
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
-
Suara Ibu Peduli Makan Bergizi Gratis: Jangan Tunggu Ada yang Meninggal!
-
Sejarah Lambang Kakbah di Logo PPP, Muncul Wacana Mau Diganti
-
Krisis Keracunan MBG, Ahli Gizi Ungkap 'Cacat Fatal' di Dalam Struktur BGN
-
5 Kejanggalan Bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Roboh Timpa 100 Santri yang Sedang Salat
-
Bumerang buat Prabowo? Legislator NasDem Usul Diksi 'Gratis' dalam MBG Dihapus: Konotasinya Negatif!