Suara.com - Pihak kepolisian dua kali mendapat perlawanan saat meringkus Simon Yulianus Lauren Tupessy, badar narkoba yang ada di Komplek Permata atau Kampung Ambon, Cengkareng Jakarta Barat.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Krisno Holomoan Siregar, menyebut Simon telah dua kali melakukan provokasi terhadap warga saat petugas hendak meringkusnya.
Krisno mengatakan, kejadian bermula saat, petugas yang melakukan penyamaran mencoba membeli narkoba jenis sabu dari tangan Simon seberat 280 gram, pada Rabu (2/11/2022) lalu.
“Namun ketika tim akan melakukan penangkapan, orang tersebut melarikan diri dengan melakukan provokasi masa di sekitar lokasi untuk menyerang petugas,” kata Krisno, dalam pesan singkat aplikasi, Kamis (29/12/2022).
Kemudian polisi menetapkan Simon dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Setelah menghimpun informasi, petugas mengetahui jika Simon ternyata masih berada di Kampung Ambon.
“Tim subdit 1 Ditipidnarkoba Bareskrim dengan dibantu anggota Polres Jakbar berhasil menangkap tersangka ST,” kata Krisno.
Namun lagi-lagi upaya penangkapan tersebut mendapat halangan dari masyarakat sekitar. Saat prosses penangkapan Simon, ada salah satu warga yang memukul tiang listrik.
Setelahnya, massa berkerumun di sekitar pos pengamanan sekitar Kampung Ambon, tempat Simon dibawa petugas.
“Kembali ada provokasi masyrakat dengan memukul kentong, sehingga tim dikerumunin masa di rumah pos pengamanan,” jelasnya.
Baca Juga: Buntut Penangkapan Kasus Narkoba, Sekelompok Orang Bersenjata Tajam di Kampung Ambon Ngamuk
Beruntung, petugas dapat menyelamatkan diri dari kepungan massa usai mendapat bantuan personel dati Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, dan Polres Jakarta Barat.
“Kami berhasil mengevakuasi tersangka, kemudian dibawa ke kantor Bareskrim Polri,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Ini Tampang Bandar Narkoba Simon Yulianus Yang Bikin Tim Bareskrim Dikepung Warga Saat Penangkapan Di Kampung Ambon
-
Bareskrim Benarkan Sempat Dikepung Massa Buntut Penangkapan DPO Bandar Narkoba Di Kampung Ambon Cengkareng
-
Buntut Penangkapan Kasus Narkoba, Sekelompok Orang Bersenjata Tajam di Kampung Ambon Ngamuk
-
Hotman Paris Kritik Deddy Corbuzier dan Yasonna Laoly soal Ini
-
5 Fakta ASN di OKI Tersangka Bandar Narkoba: Perawat Puskesmas, Terima Puluhan Juta Setiap Transaksi
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali