Suara.com - Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu menjadi satu-satunya terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J yang dijadikan justice collaborator (JC) oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Alasannya karena Eliezer yang dianggap berperan besar dalam membuka kotak pandora kasus yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo tersebut.
Namun belakangan status JC Eliezer terus diserang kubu Sambo. Termasuk lewat pengakuan pengacara Sambo, Arman Hanis, mengenai kliennya yang pertama kali membuka kasus ini.
Hal ini seperti dikutip dari program Kompas Petang di kanal YouTube KOMPASTV. Arman yang ditemui pasca persidangan hari Kamis (29/12/2022) mengklaim Sambo lah yang berperan besar membuka kasus tersebut.
Arman lantas mengungkap kronologi pengakuan Sambo sampai akhirnya kasus ini bergulir ke persidangan.
"Tanggal 8 (Agustus 2022) Pak Ferdy Sambo akhirnya mengakui seluruh atau menjelaskan secara jujur apa yang terjadi dan skenario yang disampaikan dia juga menjelaskan pada saat pemeriksaan itu," kata Arman, dikutip pada Senin (2/1/2023).
"Dan di tanggal 8 itu pula Pak Ferdy Sambo di-BAP selaku saksi dan ditetapkan sebagai tersangka," sambungnya.
Kronologi itu yang mendasari klaim Arman soal kliennya yang pertama kali mengungkap kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinasnya.
"Sebenarnya dalam hal ini bukan Richard Eliezer, itu buktinya kami sampaikan. Yang mengungkap adalah Pak Ferdy Sambo sendiri dengan mengakui semua apa yang telah terjadi," ujar Arman menegaskan.
Baca Juga: Kemarin Ferdy Sambo Berani Gugat Presiden Jokowi dan Kapolri Tapi Dicabut Lagi, Apa Tujuannya?
Dalam kesempatan lain, pengacara Febri Diansyah juga pernah menyampaikan narasi yang sama. Seperti belum lama ini Febri menilai Eliezer banyak berbohong sehingga tidak semestinya dijadikan JC.
"Richard juga mengaku di salah satu persidangan berbohong ketika menyampaikan keterangan tanggal 5 Agustus. Dan beberapa keterangan lain juga bertentangan dan tidak berkesesuaian dengan bukti-bukti lain," tutur Febri, Selasa (27/12/2022).
"Nah pantaskah orang yang seperti itu, orang yang pernah berbohong dan tidak konsisten itu diberikan posisi sebagai justice collaborator?" tandasnya.
Meski begitu LPSK tetap meyakini kebenaran sikap mereka dalam memberikan status JC kepada Eliezer. Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, menilai Eliezer masih konsisten dalam komitmennya membuka kasus pembunuhan Yosua.
"Peran atau kontribusi Bharada E dalam mengungkap perkara ini maupun skenario yang dikembangkan oleh FS itu sangat besar. Jadi kami sih tidak begitu terpengaruh oleh pernyataan dari pihak pengacara lainnya," tegas Edwin.
Berita Terkait
-
Susno Duadji Sebut Hakim Terpancing Kubu Ferdy Sambo Cs Agar Bebas 9 Januari 2023
-
Drama Ferdy Sambo Tak Sampai Sehari Gugat Jokowi Dan Kapolri Lalu Batal
-
'Buah Jatuh Nggak Jauh dari Pohonnya' Begini Reaksi Netizen Melihat Anak Ferdy Sambo Muncul di Medsos
-
Ferdy Sambo Gugat Jokowi dan Kapolri ke PTUN, Mahfud MD: Itu Gimik
-
Benarkah Anak Bungsu Ferdy Sambo Diadopsi Keluarga Brigadir J gegara Telantar?
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik