Suara.com - Ahli Psikologi Forensik Nathanael Sumampouw menilai, Bripka Ricky Rizal ambigu usai melihat beberapa peristiwa yang terjadi pada tanggal 7 Juli 2022 di Magelang.
Diketahui, Nathanael pernah memeriksa psikologi Ricky. Kepada Nathanael, Ricky mengaku beberapa insiden di Magelang tidak pernah terjadi sebelumnya.
"Kenapa saya katakan ambigu? Bahwa menurut keterangan Ricky, hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya," ungkap Nathanael di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (2/1/2023).
"Maka kemudian ambigu ini menyebabkan yang bersangkutan atau para pihak yang berada di situ kemudian kebingungan. 'Apa nih yang harus diambil? Bagaimana harus bertindak? Apa yang harus dilakukan?' Karena ini tidak pernah terjadi sebelumnya," kata Nathanael.
Kejadian yang dimaksud Ricky, yakni Putri Candrawathi menangis menelepon Bharada Richard Eliezer, Putri tergeletak di kamar mandi, Susi pembantu rumah tangga (PRT) Ferdy Sambo menangis, Kuat Maruf mengejar Brigadir Yosua Hutabarat pakai pisau hingga Yosua dipanggil Putri ke kamar.
Menurut Nathanael, yang disampaikan Ricky itu dapat dinilai benar. Sebab, Ricky merupakan ajudan Ferdy Sambo yang paling senior sewaktu berada di Magelang.
"Saya pikir saudara Ricky dia paham betul. Bahwa beliau secara usia dan kepangkatan adalah bisa dikatakan senior di antara perangkat yang lain yang ada di tim pimpinan mereka di Magelang tersebut," ujar Nathanael.
Nathanael menjelaskan, Ricky merasa ambigu usai melihat beberapa kejadian tersebut. Alhasil, Ricky berinisiatif mengambil senjata api milik Yosua. Tujuannya, menghindari dampak dari masalah-masalah yang mungkin saja bisa terjadi.
"Saya melihat ini suatu putusan yang diambil dalam situasi ambigu. Karena yang bersangkutan memahami sebagai senior atau sebagai pemimpin di perangkat tersebut maka dia harus mengambil tindakan tertentu," katanya.
Adapun Nathanael dimintai keterangan dalam kapasitasnya sebagai saksi ahli meringankan bagi Ricky dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan berencana Brigadir Yosua hari ini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO