Suara.com - Mantan Kabareskrim Polri, Komisaris Jenderal Pol (Purn) Susno Duadji ikut menyoroti persidangan kasus pembunuhan Brigadir dan menyebut bahwa Ferdy Sambo adalah dalang dari semuanya.
Berdasarkan pengalamannya sebagai penyidik dan pengetahuan hukumnya, Susno menilai perkara pembunuhan Brigadir J semakin melebar.
"Melebarnya kemana, lebih banyak kepada hal-hal di luar konteks pembunuhan direncanakan," kata Susno Duadji dikutip Suara.com dari Metro TV pada Senin (02/01/2023).
Sementara itu, Susno melihat pertanyaan hakim lebih banyak mengarah kepada motif pembunuhan terhadap Brigadir J. Susno lalu membeberkan kesimpulannya soal peran Ferdy Sambo dalam kasus kematian Yosua.
Menurut Susno, Ferdy Sambo adalah sosok otak dari kasus pembunuhan Brigadir J pada pertengahan tahun 2022 lalu itu.
"Kesimpulan saya, Sambo terlibat, Sambo menyuruh. Karena dia menyuruh maka dia otaknya, persoalannya apakah menyuruh membunuh atau menyuruh memberi pelajaran," jelas Susno.
Selain itu, ada satu hal yang membuat Susno Duadji takut, adalah masa penahanan Sambo yang dinilai hampir segera berakhir.
"Perkara ini diserahkan oleh Jaksa Penuntut Umum kepada pengadilan tanggal 10 Oktober. Hakim hanya berwenang menahan 90 hari, sedangkan perkara ini berarti tanggal 10 atau 9 Januari sudah habis kewenangan hakim," terang Susno.
"Kalau ini hanya berdebat begitu saja, maka mau tak mau, demi hukum terdakwa lima-limanya harus dibebaskan. Nah ini yang kita khawatirkan," tambahnya.
Baca Juga: Orang Tua Bharada E Minta Maaf: Akan Bela Yosua Sampai Titik Darah Terakhir
Susno menyampaikan bahwa penentuan pembunuhan berencana hanya pada di tangan hakim, namun dia pun turut menuturkan pandangannya.
"Dan saya secara pribadi kalau melihat ini dari peristiwa Saguling sampai dengan peristiwa ini. Ini direncakan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Orang Tua Bharada E Minta Maaf: Akan Bela Yosua Sampai Titik Darah Terakhir
-
Singgung Meeting of Mind, Saksi Ahli Kuat Maruf Sebut Orang di TKP Tak Melulu Ikut Serta dalam Kejahatan
-
Status JC Richard Eliezer Diusik Lagi, Pengacara Klaim Ferdy Sambo yang Pertama Ungkap Pembunuhan Yosua
-
Kemarin Ferdy Sambo Berani Gugat Presiden Jokowi dan Kapolri Tapi Dicabut Lagi, Apa Tujuannya?
-
Sama-sama Hadirkan Saksi Meringankan Hari Ini: Ricky Rizal Gandeng Dosen UI, Kuat Maruf Bawa Dosen UII
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO