Suara.com - PDI Perjuangan menjadi satu-satunya partai yang mendukung wacana pemilu dengan sistem proporsional tertutup. Padahal partai lain di dalam maupun di luar parlemen kompak menolak wacana tersebut.
Diketahui sebelumnya bahwa wacana diberlakukannya kembali pemilu proporsional tertutup sempat disebutkan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari, di mana ini kembali menambah daftar polemik Pemilu 2024.
Adapun Hasyim menyebut wacana tersebut kini tengah dibahas Mahkamah Konstitusi (MK) dan akan diputuskan apakah nantinya sistem proporsional tertutup digunakan dalam Pemilu tahun 2024 mendatang.
Menanggapi kemunculan wacana tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menuding bahwa ada kemunduran berpikir oleh para elit politik.
"Elit kita ini ada kemunduran berpikir, ada ketidakmampuan membaca alur demokrasi kita jadi semacam kesasar, lost in the jungle," kata Fahri Hamzah dalam perbincangannya di Total Politik yang tayang Kamis (5/1/2023).
Menurut Fahri Hamzah, Indonesia sudah melewati berbagai sejarah perjalanan demokrasi mulai dari sistem kerajaan hingga kini.
"Kita sadar mau jadi negara terbuka, mau memindahkan sistem daulat tuanku ke daulat rakyat. Jadi kesedaran kuat ini meletakan rakyat sebagai inti negara, rakyat lebih penting dari negara," imbuhnya.
Fahri Hamzah menyebutkan bahwa mengembalikan pemilu ke sistem proporsional tertutup akan menjadikan Indonesia kembali ke demokrasi terpimpin seperti era Soekarno dan Soeharto di mana terlalu didominasi oleh struktur.
"Makanya waktu MK putuskan yang dimaksud sistem proporsianal terbuka karena dominasi striktur dikurangi, mereka [partai] boleh mencalonkan tapi dipilihnya oleh rakyat," ungkap Fahri Hamzah.
Baca Juga: Pengamat: Perlu Dicatat Unggulnya PDIP Tetap Dimulai dengan Megawati
Sistem pemilu tertutup menurut Fahri lebih menitiberatkan pada intitusi termasuk partai politik layaknya sistem komunisme.
"[Sistem terbuka] unitnya pejabat, bukan [fokus] instusi kayak komunis atau demokrasi terpimpin itu," tuturnya.
Arti pemilu sistem proporsional tertutup
Mengutip penjelasan dari laman lembaga studi elektoral ACE Project, sistem proporsional tertutup merupakan sistem pemilu yang memberikan hak kepada rakyat untuk hanya memilih partai politik yang ia inginkan.
Kandidat atau tokoh politik tidak dapat dipilih secara individu oleh rakyat, melainkan partai politik sudah mempersiapkan nama kandidat yang akan terpilih bilamana partai memenangkan suara terbanyak.
Partai politik juga memilih calon mereka yang diusung ke kursi parlemen. Sesuai dengan namanya, sistem proporsional tertutup mengharuskan setiap partai politik untuk menyusun proporsi kandidat yang mengisi kursi pemerintahan.
Berita Terkait
-
Panas PDIP vs Nasdem soal Siapa yang Di-reshuffle, Ini Perbandingan Kinerja Para Menterinya
-
Rekam Jejak 'Cari Aman' Terlihat Sejak Zaman SBY, Fahri Hamzah Yakin Anies Tak Berani Bicara Ekstrem
-
Pengamat: Perlu Dicatat Unggulnya PDIP Tetap Dimulai dengan Megawati
-
Soal Sistem Proporsional Tertutup, Pengamat Duga PDIP Dapat Bisikan dari Jokowi: Megawati Dibohongi
-
Sistem Pemilu Proporsional Terbuka Dianggap Lebih Demokratis, PDIP Diminta Tak Khawatir
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya
-
Usai Budi Arie Kasih Sinyal Gabung Gerindra, Projo Siap Lepas Wajah Jokowi dari Logo!
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang