Suara.com - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melibatkan Pusat Pelaporan Transaksi Keuangan (PPATK) dalam menelusuri aliran suap dan gratifikasi yang menjerat pejabat Polri AKBP Bambang Kayun.
Dia menilai, Bambang Kayun yang kini sudah ditetapkan menjadi tersangka, tidak bekerja seorang diri untuk membantu penyelesaikan perkara di Mabes Polri.
Diduga terdapat pejabat lain yang turut menikmati dana haram tersebut. Terlebih temuan KPK, Bambang Kayun diduga menerima suap mencapai Rp50 miliar dari beberapa pihak yang berperkara.
"Saya tidak bisa berspekulasi ya, tapi yang harus dilakukan KPK sekarang sudah harus melibatkan PPATK untuk menelusuri jejak uangnya, yang sudah diterima. Misalnya apakah hanya dibelikan aset rumah, mobil dan lain-lain, atau itu ada setoran-setoran ke tempat yang lain gitu. Entah ke atasan, kolega dan lain-lain," kata Agus saat ditemui wartawan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat (Jakpus) pada Jumat (6/1/2023).
Dia mengatakan, KPK jangan sampai berhenti pada Bambang Kayun. Lembaga pemberantasan korupsi tersebut harus bergerak menelusuri aliran dananya.
"Tentu kita berharapnya tidak berhenti sampai Bambang Kayun-nya ya. Apakah dia benar-benar pelaku tunggal? Atau ada yang lain?" kata Agus mempertanyakan.
Namun pada kasus ini, patut diduga jika Bambang Kayun tidak bekerja seorag diri. Mengingat pangkatnya yang masih AKBP, namun dapat menerima suap mencapai Rp50 miliar.
"Kami tidak bisa berspekulasi. Tapi logika umum pasti bisa menebak, bisa menduga dan sudah banyak memperkirakan juga. Luar biasa di level AKBP bisa mengelola atau menerima uang sebesar itu," kata Agus.
"Bagaimana dengan di atasnya? Tapi lagi-lagi, mari sama-sama lihat prosesnya, semoga KPK tidak berhenti pada satu orang ini, tetapi bisa menelusuri ke yang lain," katanya.
Untuk diketahui, Bambang Kayun telah resmi berstatus tersangka. Dia sudah dilakukan penahanan sejak Selasa (3/1/2022) lalu.
Bambang Kayun diduga menerima suap senilai Rp6 milar dan gratifikasi satu unit mobil mewah dari Emilya Said (ES) dan Herwansyah (HW), dua orang tersangka yang sedang berperkara di Bareskrim Mabes Polri.
Pemberian itu untuk membantu Emilya Said (ES) dan Herwansyah (HW) lolos dari jeratan hukum dari kasus pemalsuan surat dalam perkara perebutan hak ahli waris PT ACM (Aria Citra Mulia).
Temuan KPK, Bambang Kayun tidak hanya menerima suap dan gratifikasi dari keduanya, namun dari beberapa pihak lain yang nilainya mencapai Rp50 miliar lebih.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
Terkini
-
Sebut Alasan Hukum Jadikan Nadiem Tersangka Terpenuhi, Mahfud: Dia Tak Mengerti Prosedur Birokrasi
-
Peran Strategis Beton dalam Konstruksi Infrastruktur Berkelanjutan
-
Bali Dikepung Banjir, Video Kepanikan Warga di Taman Pancing Denpasar Jadi Sorotan
-
Baru Sehari Jabat Menkeu, Purbaya Sadewa dan Anaknya Kompak Minta Maaf tapi Blunder
-
Dihantui Isu Plagiat dan LHKPN Rp51 Miliar, Calon Hakim Agung Triyono Kembali Uji Nasib di DPR
-
Mengapa Sjafrie Sjamsoeddin Jadi Pilihan Prabowo untuk Menko Polkam Ad Interim?
-
Yudo Sadewa Viral, Berapa Anak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa?
-
Tanggul Beton Misterius 3 Km Mendadak Muncul di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa Ini?
-
Usai Rapat di DPR, Menkeu Purbaya Tancap Gas ke Istana, Mau Lapor Prabowo
-
Yusril Sebut Tersangka Pembakar Gedung DPRD Makassar Dijerat UU ITE: Mereka Tak Terindikasi Makar