Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkap alasan belum ditetapkannya Emilya Said (ES) dan Herwansyah (HW) sebagai tersangka pemberi suap dan gratifikasi kepada pejabat Polri, AKBP Bambang Kayun Bagus.
Padahal Bambang Kayun sebagai penerima suap dari ES dan HW seniliai Rp6 miliar dan gratifikasi satu unit mobil mewah telah ditahan sebagai tersangka pada Selasa (3/1) kemarin.
Kepala Bidang Pemberitaan KPK, Ali Fikri menyebut alasan belum ditetapkan dua penyuap Bambang Kayun karena mereka telah kabur dan berstatus daftar pencarian orang (DPO).
"Karena sekali lagi dua orang ini masih berstatus DPO, tentu mekanisme yang dilakukan itu harus ada. Ketika kemudian proses penetapan seseorang itu sebagai tersangka, karena sekali lagi kami patuhi aturan prosedur itu," kata Ali di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/1/2023).
Ali mengakui dalam perkara korupsi seharusnya ada tersangka penerima dan pemberi suap. Dia menyatakan, kedua pemberi suap bakal ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik KPK.
"Tetapi secara subtansi, betul secara logikanya ketika ada penerima pasti ada pemberi kan. Sehingga perkembanggannya pasti diikuti, kami tidak kemudian berhenti di tersangka penerima suap," ujarnya.
Untuk menyeret HW dan ES guna dimintai pertanggungjawabannya, KPK telah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri.
"Karena yang men-DPO-kan bukan KPK ya. Tentu pencarian terus dilakukan, koordinasi, ketika kemudian ditemukan pasti akan diinformasikan kepada kami untuk tindak lanjut, seperti apa perkembangan atau pengembangan dari tersangka BK itu," ujarnya.
Bambang Kayun diduga menerima suap senilai Rp6 milar dan gratifikasi satu unit mobil mewah dari ES dan HW secara bertahap. Pemberian itu untuk membantu keduanya lolos dari jeratan hukum dari kasus pemalsuan surat dalam perkara perebutan hak ahli waris PT ACM (Aria Citra Mulia) yang bergulir di Mabes Polri.
ES dan HW pada perkara PT ACM (Aria Citra Mulia) telah berstatus tersangka. Namun diduga atas bantuan Bambang Kayun keduanya kabur dan menjadi DPO kepolisian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
- 
            
              Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
- 
            
              Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
- 
            
              Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
- 
            
              Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
- 
            
              Akhir Penantian Panjang, Warga Murung Raya Kini Resmi Nikmati Terang Listrik PLN
- 
            
              Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
- 
            
              Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
- 
            
              Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
- 
            
              'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
- 
            
              Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
- 
            
              PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
- 
            
              Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
- 
            
              BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
- 
            
              Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia