Suara.com - Dalam rangka menyambut tahun baru Imlek 2023 yang akan jatuh pada tanggal 22 Januari mendatang, ada baiknya Anda juga mengenal sejarah Imlek di Indonesia dari waktu ke waktu. Mulai dari kapan pertama kali ditetapkan sebagai hari libur, apa yang menjadi pemicu perayaannya, Anda bisa melihatnya di bawah ini.
Sejarah Imlek di Indonesia
Sejarah Imlek di Indonesia mungkin dapat dilihat dari tahun 1946 lalu, saat Indonesia baru saja merdeka. Presiden Soekarno menerbitkan Penetapan Pemerintah tentang Hari-Hari Raya Umat Beragama No.2/OEM-1946.
Pada Pasal 4 ditetapkan ada 4 hari raya orang Tionghoa, yakni Tahun Baru Imlek, hari wafatnya Khonghucu, Ceng Beng, dan hari lahirnya Khonghucu. Maka dari itu, perayaan Imlek sudah dimulai sejak saat tersebut, dan menjadi titik awal perayaan tahun baru Imlek di Indonesia.
Meski demikian hal ini kemudian mengalami perubahan di era Presiden Soeharto, dimana diterbitkan Instruksi Presiden No.14/1967 tentang Pembatasan Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat Cina. Instruksi tersebut berisi mengenai aturan seluruh upacara agama, kepercayaan, dan adat istiadat Tionghoa hanya boleh dirayakan di lingkungan keluarga dan ruangan tertutup saja.
Aturan mengenai perayaan Imlek kembali mengalami perubahan di tahun 2000, tepatnya pada 17 Januari 2000. Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan Keppres No.6/2000 tentang Pencabutan Inpres No.14/1967 sekaligus menjadikan masyarakat Tionghoa diberi kebebasan untuk menganut agama, kepercayaan, dan adat istiadatnya termasuk merayakan upacara agama seperti Imlek, Cap Go Meh, dan sebagainya.
Peraturannya kemudian kembali diperbarui dengan Keputusan Menteri Agama No.13/2001 tentang Penetapan Hari Raya Imlek sebagai Hari Libur Nasional Fakultatif Perayaan Imlek sebagai hari nasional baru yang berlaku pada era Presiden Megawati Soekarnoputri lewat Keppres Nomor 19 Tahun 2002.
Mengalami Berbagai Perubahan
Jika melihat perkembangannya, dari era Presiden Soekarno, kemudian era Presiden Soeharto, era Presiden Abdurrahman Wahid, hingga ke era Presiden Megawati Soekarnoputri, terdapat banyak perubahan regulasi terkait hari raya Imlek.
Baca Juga: Kapan Imlek 2023? Catat Tanggalnya, Dapat Bonus Libur Cuti Bersama
Tentu ini juga menjadi dinamika tersendiri untuk masyarakat keturunan Tionghoa dalam rangka merayakan hari raya yang mereka miliki. Kini, seluruh masyarakat Tionghoa sudah bebas merayakan hari besarnya sesuai dengan kepercayaannya masing-masing, dan dijamin oleh negara sebagai lembaga tertinggi di Indonesia.
Perayaan tahun baru Imlek akan digelar secara meriah di banyak daerah, dengan menampilkan atraksi barongsai. Tentu ini akan jadi hiburan masyarakat umum, sekaligus memberikan semangat untuk menyambut tahun baru yang lebih baik.
Itu tadi sekilas mengenai sejarah Imlek di Indonesia, dengan dinamika aturan yang ditetapkan. Semoga berguna dan selamat melanjutkan aktivitas Anda!
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Nestapa Istri Brigadir Nurhadi, Tuntut Ganti Rugi Rp771 Juta Atas Kematian Janggal Suaminya
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra
-
Korupsi Proyek Rel Kereta Api Medan Ancam Keselamatan, KPK: Bisa Sebabkan Kecelakaan Maut
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Sudah Kirim Surat Panggilan, KPK akan Periksa Ridwan Kamil Pekan Ini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Akses Terputus, Relawan PSI Tetap Tempuh Jalan Sulit Salurkan Bantuan untuk Warga Tapanuli Utara
-
Babak Baru Skandal Satelit Kemenhan, Laksda Leonardi Cs Segera Diadili