Suara.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menemukan 40 perusahaan baja dengan hasil produksi yang tak sesuai dengan standar nasional Indonesia atau SNI. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan jika mayoritas perusahaan tersebut berada di wilayah Banten. Atas temuan ini penting bagi masyarakat mengetahui cara membedakan baja SNI asli dan palsu.
Zulkifli Hasan, atau yang dikenal dengan sapaan Zulhas mengatakan jika penemuan baja tak berstandar SNI tersebut sangat berbahaya dan merugikan konsumen. Sehingga sejumlah perusahaan yang memproduksi baja palsu ini harus ditertibkan.
Di PT Long Teng Iron and Steel Product, Kemendag bersama dengan Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Pencegahan Korupsi Polri melakukan pemusnahan pada 419.537 batang produk baja tulangan beton (BjTB) beratnya sebesar 2.302 ton dengan nilai yang mencapai Rp 32,23 miliar.
Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa produk-produk tersebut tidak memenuhi SNI, yakni SNI 2052:2017. Kemudian setelah terbukti tidak memenuhi ketentuan SNI, produk tersebut diamankan sebagai bentuk pencegahan awal dalam meminimalisasi kerugian konsumen berdasarkan aspek keselamatan, keamanan, kesehatan konsumen, serta lingkungan hidup (K3L).
Lantas bagaimana cara membedakan baja SNI asli dan palsu? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Cara Membedakan Baja SNI Asli dan Palsu
SNI dalam suatu produk bisa dipalsukan, dengan hanya menyantumkan logo SNI di dalamnya. Sementara yang asli logonya diapit oleh garis di atas tulisan SNI serta di bawahnya. Maka dari itu jika ingin membeli baja SNI yang asli, Anda harus tahu bagaimana cara membedakannya. Berikut ini beberapa cara sederhana dan mudah yang dapat Anda lakukan, sehingga tidak mengalami penipuan:
1. Kenali spesifikasinya
Langkah pertama, Anda harus mengetahui jika barang SNI asli terdapat spesifikasi khusus. Yang mana dalam proses pembuatan baja harus terhindar dari lipatan, kandungan serpihan dan lain sebagainya. Dalam pedoman SNInya mengatur terkait jenisnya, panjang, ukuran, berat, dan toleransi penyimpanan. Semua hal tersebut harus sesuai dan tidak boleh kurang atau melebihi dari standar yang telah ditentukan.
Contohnya standar yang ada diantara 0,222 kg/m hingga 17,4 kg/m dengan toleransi 3,5% maksimal. Jika Anda mendapatkan baja dengan ukuran yang tidak sesuai standar maka dipastikan barang tersebut palsu.
2. Cari merk terkenal dan sudah pasti berstandar SNI
Jika Anda tidak memiliki pengalaman membeli baja berkualitas dan berstandar SNI, maka Anda harus mencari lebih banyak informasi dan sebaiknya Anda mencari merk terkenal dan sudah pasti SNI. Hal ini lantaran tidak semua penjual mau jujur terhadap kualitas produk yang dijual demi mendapat keuntungan.
Dengan cara tersebut nantinya Anda bisa mengetahui keunggulan pada setiap merk serta apa saja kekurangannya sebagai bahan pertimbangan. Ketika membeli secara langsung, Anda tinggal menyebutkan merknya saja sehingga dijamin akan mendapatkan baja SNI asli.
3. Perhatikan harga pasarannya
Sebelum memutuskan untuk membeli baja secara langsung sebaiknya Anda mencermati harga pasarnya terlebih dahulu. Alangkah baiknya Anda cari informasi mengenai berapa harga umum di Indonesia karena dapat dijadikan patokan.
Berita Terkait
-
Cara Mengetahui Nomor WhatsApp Kita Diblokir Pengguna Lain
-
Ungkit Lagi Isu Ijazah Palsu Jokowi, Dokter Tifa Colek Megawati: Hanya Ibu yang Bisa...
-
Panduan Cara Istikharah Lewat Al-Quran untuk Memohon Petunjuk
-
Sholat Dhuha Sampai Jam Berapa? Ini Waktu Terbaik Mengerjakannya
-
Cara Lapor SPT Tahunan Pakai HP, Proses Lebih Mudah dan Cepat
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka