Suara.com - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg telah meminta negara-negara sekutu untuk mengirim lebih banyak senjata berat berlapis baja ke Ukraina, di tengah pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina.
“Kita berada dalam fase perang yang penting. Kita sekarang melihat pertempuran sengit. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberi Ukraina senjata yang dibutuhkan untuk dapat menang, dan bertahan sebagai negara merdeka,” kata Stoltenberg dalam sebuah wawancara dengan harian Jerman Handelsblatt.
Pernyataan itu muncul menjelang pertemuan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin dan mitra-mitra Barat-nya akhir pekan ini untuk membahas pengiriman senjata berat tambahan ke Ukraina.
Stoltenberg menyambut baik pernyataan yang disampaikan AS, Inggris, dan Prancis untuk mengirim tank tempur dan kendaraan tempur lapis baja ke Ukraina.
“Komitmen senjata berat baru-baru ini penting, dan saya berharap lebih banyak (pengiriman senjata) dalam waktu dekat,” tutur dia.
Austin akan menjadi tuan rumah pertemuan Kelompok Kontak Ukraina pada Jumat (20/1) di Pangkalan Angkatan Udara Ramstein di barat daya Jerman.
Meskipun telah berulang kali diserukan oleh mitra-mitra Barat-nya, pemerintah Jerman sejauh ini ragu-ragu untuk mengirimkan tank tempur Leopard 2 ke Ukraina.
Produsen senjata Jerman Rheinmetall mengatakan bahwa mereka dapat mengirimkan tank tempur utama Leopard 2 yang diperbarui ke Ukraina, paling cepat pada 2024.
Sementara Polandia telah mengumumkan niatnya untuk mengirim satu kompi tank Leopard 2 buatan Jerman ke Ukraina tahun ini.
Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Akan Kirim Kendaraan Tempur untuk Ukraina
Namun, pengiriman tank Leopard 2 membutuhkan persetujuan dari pemerintah Jerman.
Biasanya, pengalihan persenjataan produksi Jerman ke pihak ketiga harus disetujui oleh Berlin. (Sumber: Antara/Anadolu)
Berita Terkait
-
Akan Disumbangkan Ke Ukraina, Berikut Fakta Mengenai Ranpur AMX-10RC
-
Nyobain Natto Pertama Kali, Gini Ekpresi Ayudia Bing Slamet Sampai Digeplak Gya Sadiqah
-
Diduga Hilang Kendali Saat Menunggang Motor di Canggu Bali, Seorang Warga Ukraina Alami Laka Lantas
-
1600 Karyawan Pabrik Sepatu Kelas Dunia di Serang Minta Karyawannya Mengundurkan Diri
-
Bule Ukraina Tewas di Shortcut Canggu Diduga Kepalanya Terbentur Gorong-gorong
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru