Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, pilih menanggapi santai mengenai hasil survei LSI yang menunjukkan elektabilitas Ketum mereka, Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden disusul oleh Anies Baswedan.
Muzani mengganggap disusulnya elektabilitas Prabowo tersebut merupakan bagian dari dinamika jelang Pilpres 2024.
"Ya namanya survei ya kadang susul kadang kita menyusul," kata Muzani ditemui usai acara peresmian Sekber koalisi, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023).
Menurutnya, dinamika elektabilitas dalam hasil survei merupakan hal yang biasa terjadi. Ia hanya menyampaikan terima kasih atas setiap hasil survei yang ada.
"Kadang kita kita menggunakan strategi perjuangan itu sudah berkali-kali jadi kita terima kasih atas hasil survei itu," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, setiap hasil survei yang ada akan dijadikan pemicu perjuangan hadapi 2024 mendatang.
"Ya pokoknya terima kasih semua hasil survei apapun buat kami adalah pemicu bagi perjuangan kami," pungkasnya.
Survei LSI
Sebelumnya, hasil survei pilihan presiden simulasi tiga nama yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan keunggulan untuk Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024.
Sementara nomor dua dan tiga ditempati Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Gubernur Jawa Tengah itu unggul banyak jika dibanding pesaingnya di nomor dua dan nomor tiga. Dengan perolehan persentase sebanyak 36,3 persen, menjadikan Ganjar unggul lebih dari 10 persen.
"(Ganjar unggul) dibanding pesaingnya nomor dua yakni Anies 24,2 persen diikuti oleh Prabowo 23,2 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan secara daring, Minggu (22/1/2023).
Perolehan persentase yang beda tipis itu membuat Anies dan Prabowo bersaing ketat. Keduanya menjadi kompetitif pada tahun ini.
"Jadi Prabowo sama Anies pada Januari 2023 ini berada pada posisi yang saling kejar atau pada posisi yang sama, kompetitif," ujar Djayadi.
Adapun waktu survei dilaksanakan LSI pada 7-11 Januari 2023. Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional.
Berita Terkait
-
Pesan Khusus dari Prabowo Subianto Bikin Sandiaga Uno Nongol di Acara Sekber Gerindra-PKB
-
Prabowo dan Cak Imin Bakal Ngobrol Empat Mata, PKB Harap Bahas Soal Capres-Cawapres 2024
-
Momen Canggung Kiky Saputri Berkerudung Gelar Pengajian dan Siraman jelang Pernikahan
-
Megawati Effect Ngeri Banget! Jokowi Disebut Makin Mirip Bebek Lumpuh, Gerindra dan Golkar Langsung 'Mbalelo'
-
Elektabilitas Ganjar Makin Moncer Kalahkan Prabowo dan Anies, Modal Rebut Tiket Capres PDIP Makin Besar?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen