Suara.com - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail akhirnya menyempatkan diri menemui para pengemudi ojek online (ojol) yang melakukan aksi unjuk rasa menolak jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Kedatangan ismail ini memenuhi permintaan massa aksi yang meminta agar pimpinan DPRD DKI segera datang.
Dari atas mobil komando milik massa aksi, Ismail menjelaskan saat ini rencana ERP masih berupa Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diajukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Namun, dalam perjalanannya isi rancangan aturan itu sudah tersebar hingga membuat keresahan di tengah masyarakat.
"Sebagaimana kita rasakan saat ini sejak bergulirnya isu tentang ERP atau jalan berbayar ini sudah menimbulkan keresahan di masyarakat," ujar Ismail.
Ismail menuturkan pihaknya sudah dua kali menjadwalkan rapat kerja bersama Dinas Perhubungan (Dishub) untuk membahas soal ERP. Dalam pertemuan itu, rencananya akan ada keterangan lebih lanjut soal penerapan ERP, mulai dari tarifnya, lokasi, pengelolaan uang denda, hingga pemberlakuan untuk ojol.
"Kami membuka ruang seluas luasnya kepada seluruh elemen masyarakat terutama yang nantinya akan terkena imbas negatif dari diterapkannya ERP ini untuk menyampaikan kepada kami ke anggota dewan DPRD DKI Jakarta ini," jelasnya.
Politikus PKS ini mengatakan pihaknya melalui Komisi B akan memperjuangan nasib para ojol yang terdampak aturan ini. Pihaknya akan melakukan penyesuaian lewat Pemprov DKI terkait masalah ini.
"Karena kita tidak menginginkan diberlakukannya satu peraturan meskipun dalihnya untuk pengendalian lalu lintas tapi justru membebani masyarakat," jelasnya.
"Kami seluruh anggota komisi B, berkomitmen untuk menjadikan ini sebuah atensi dan kami segera memanggil pihak terkait," pungkasnya.
Baca Juga: Ketua DPRD DKI Tak Juga Temui Massa Pendemo Tolak ERP, Ojol Ancam Dobrak Gedung DPRD DKI
Berita Terkait
-
Pernyataan Politisi PDIP Berbelit-belit Saat Diminta Tolak ERP di Depan Massa Aksi, Ojol: Bahasanya Ambigu
-
Ketua DPRD DKI Tak Juga Temui Massa Pendemo Tolak ERP, Ojol Ancam Dobrak Gedung DPRD DKI
-
Rombongan Ojol Jabodetabek Demo di Depan Gedung DPRD DKI, Tuntut Rencana Jalan Berbayar Dibatalkan
-
Kurangi Kemacetan, Pemprov DKI Akan Tutup 27 Jalur Putar Balik di Jakarta
-
Heru Budi Langsung Kumpulkan Anak Buah Imbas Penemuan 19 Kasus Gizi Buruk di Jakarta
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!
-
Air Mati Akhir Pekan: Ini Daftar Wilayah Jakarta yang Akan Terdampak Gangguan Suplai PAM Jaya!
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta