Suara.com - Para pendukung Bharada Richard Eliezer atau Bharada E hingga malam ini masih setia duduk di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Mereka menunggu Richard membacakan nota pembelaan atau pleidoi atas tuntutan hukuman yang diajukan jaksa penuntut umum (JPU).
Pantauan Suara.com, Rabu (25/1/2023) pukul 19.50 WIB, ketika Bharada E masuk ke ruang sidang, seketika para Eliezer Angles, demikian sebutan akrab fans Bharada E, kompak meneriaki nama mantan ajudan Ferdy Sambo itu.
"Icad! Icad...," ujar para Eliezer Angles.
Pada sidang lanjutan malam ini Bharada E tampak mengenakan kemeja berwarna hitam dan masker dengan warna serupa. Suara para Eliezer Angles itu seketika memenuhi sesisi ruang sidang.
Salah satunya meminta Richard yang sudah duduk di kursi terdakwa untuk berbalik arah dan menyapa mereka.
"Icad, liat sini dong," ucap salah satu fans Bharada E.
Tak hanya itu, salah satu dari mereka bahkan ada yang mengaku sudah tiba di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sejak pagi hari.
"Cad! Kita udah nunggu dari jam 7 pagi," ucap dia.
Mendangar itu Richard memutar badan lalu sambil menunduk menyapa para Eliezer Angles. Suasana pun semakin ramai. Para fans Richard itu semakin berkerumun.
Baca Juga: Ferdy Sambo Akhirnya Jawab Tuduhan Dirinya Homoseksual
Selepas majelis hakim tiba di ruang sidang, para Eliezer Angles ada yang keluar ruangan dan duduk di kursi. Sidang pun dilanjutkan dengan agenda pembacaan pleidoi Richard atas tuntutan jaksa.
Richars Dituntut 12 Tahun Bui
Sebagai informasi, jaksa menuntut Richard dengan 12 tahun hukuman penjara terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua.
Jaksa menyatakan tidak ada alasan yang pembenaran maupun pemaaf yang dapat meloloskan Richard dari jeratan hukuman pidana.
"Di dalam persidangan tidak ditemukan adanya dalam diri terdakwa yang dapat menghapus unsur kesalahan pidana baik alasan pemaaf maupun pembenar, terhadap dakwaan primer yang kami buktikan pada analisis yuridis," kata jaksa di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2023).
"Tidak ada alasan pemaaf dan pembenar terhadap dakwaan yang sudah kami periksa, maka terdakwa harus dipidana," sambungnya.
Berita Terkait
-
'Ledakan' Emosi Putri Candrawathi: Ngotot Diperkosa Yosua, Ikhlas Dicaci Maki
-
Kutip Ayat Alkitab saat Baca Pleidoi, Bharada E: Kiranya Tuhan Menolong Saya
-
Bharada Richard Eliezer Bacakan Nota Pembelaan Kejujuran Dibayar 12 Tahun Penjara
-
Ferdy Sambo Akhirnya Jawab Tuduhan Dirinya Homoseksual
-
Mengaku tak Terlibat, Begini Moment Putri Candrawathi Memohon Maaf, Sebut Orang Tua Almarhum Brigadir J hingga Pak Jokowi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu