Suara.com - Beredar video rekaman CCTV menangkap detik-detik ketika terduga pelaku melakukan aksi teror ular kobra di rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Dalam video berdurasi 1 menit 8 detik tersebut terlihat terduga pelaku berjumlah dua orang. Keduanya menggunakan sepeda motor dengan pelat nomor yang sudah dicopot.
"Diilangin (pelat nomor) belakang nggak ada," ucap salah satu pria saat menunjukkan isi video hasil rekaman CCTV.
Di video tersebut juga terlihat terduga pelaku membawa tas berwarna kuning yang di dalamnya terdapat jaring berwarna hijau diduga berisi ular kobra. Salah satu pelaku kemudian melepas ikatan jaring tersebut sebelum akhirnya melempar ke arah rumah Wahidin.
Polisi Selidiki Pelaku
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho menyatakan akan mendalami kasus tersebut. Meski hingga kekinian belum ada laporan resmi terkait kejadian tersebut.
"Kami masih cek dan dalami info tersebut dan sampai saat ini kami belum terima laporan. Setelah dapat info tersebut kami datangi lokasi untuk lakukan pendalaman, " kata Zain kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).
Terpisah, Ketua DPP NasDem Taufik Basari juga mendesak pihak kepolisian mengusut pelaku teror tersebut. Sekaligus membongkar motif di baliknya.
"Kami meminta Polda Banten mengusut tuntas pelaku teror di rumah Wahidin Halim, serta membongkar motif dan otak dari peristiwa tersebut," kata Taufik kepada wartawan.
Baca Juga: Rumah Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim Dilempari Sekarung Ular Kobra
Taufik menegaskan bahwasanya tidak boleh ada teror yang dibiarkan tanpa penegakan hukum.
Kendati begitu, Taufik enggan berspekulasi terkait ada atau tidaknya kaitan aksi teror ini dengan rencana kedatangan Anies Baswedan selaku bakal calon presiden yang diusung NasDem ke rumah Wahidin.
"Kami tidak mau berspekulasi apakah teror tersebut berkaitan dengan kedatangan calon presiden yang dideklarasikan partai NasDem atau tidak, kami serahkan pengusutannya kepada aparat penegak hukum," ujar Taufik.
Namun, Taufik menilai terlapas dari apa latar belakang di balik teror ular kobra tersebut, pihak kepolisian sudah semestinya bertanggung jawab dan memastikan setiap kegiatan partai politik berjalan aman dari gangguan pihak manapun.
"Saya garis bawahi pihak manapun. Karena upaya menghalang-halangi, menghambat, mengganggu, mengintimidasi, mengancam kegiatan politik dan pendidikan politik, akan merusak demokrasi," tuturnya.
"Tentu kita ingin menjaga agar kehidupan demokrasi di Indonesia tetap sehat, beretika dan bermartabat dan jangan sampai dikotori oleh praktek politik kotor yang jahat dan tidak beradab," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global