Suara.com - Polisi mengklaim bakal melakukan pendalaman terkait teror ular kobra di rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten. Peristiwa ini disebut terjadi pada Rabu (25/1/2023) dini hari, jelang kedatangan bakal capres Nasdem Anies Baswedan.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengklaim hingga kekinian pihaknya belum menerima laporan terkait peristiwa ini. Namun dia menyatakan akan tetap melakukan pendalaman.
"Kami masih cek dan dalami info tersebut dan sampai saat ini kami belum terima laporan. Setelah dapat info tersebut kami datangi lokasi untuk lakukan pendalaman," kata Zain kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).
Nasdem Minta Polisi Usut
Sebelumnya DPP Partai NasDem meminta pihak kepolisian turun tangan mengusut teror ular kobra di rumah Wahidin.
"Kami meminta Polda Banten mengusut tuntas pelaku teror di rumah Wahidin Halim, serta membongkar motif dan otak dari peristiwa tersebut," kata Ketua DPP NasDem Taufik Basari kepada wartawan, Rabu (25/1/2022).
Taufik menegaskan bahwasanya tidak boleh ada teror yang dibiarkan tanpa penegakan hukum.
"Dan penindakan harus dilakukan tanpa pandang bulu siapun latar belakang pelaku dan dalangnya," ujarnya.
Kendati begitu, Taufik enggan berspekulasi terkait ada atau tidaknya kaitan aksi teror ini dengan rencana kedatangan Anies Baswedan selaku bakal calon presiden yang diusung NasDem ke rumah Wahidin.
Baca Juga: Koalisi Perubahan Terancam Layu Sebelum Berkembang
"Kami tidak mau berspekulasi apakah teror tersebut berkaitan dengan kedatangan calon presiden yang dideklarasikan Partai NasDem atau tidak, kami serahkan pengusutannya kepada aparat penegak hukum," kata Taufik.
Tetapi dikatatakan Taufik terlapas dari apa latar belakang teror ular kobra, tentunya aparat keamanan memiliki tanggung jawab dalam memastikan setiap kegiatan partai politik berjalan aman dari gangguan pihak manapun
"Saya garis bawahi pihak manapun. Karena upaya menghalang-halangi, menghambat, mengganggu, mengintimidasi, mengancam kegiatan politik dan pendidikan politik, akan merusak demokrasi. Tentu kita ingin menjaga agar kehidupan demokrasi di Indonesia tetap sehat, beretika dan bermartabat dan jangan sampai dikotori oleh praktek politik kotor yang jahat dan tidak beradab," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Rumah Wahidin Halim Dilempari Ular Kobra Jelang Anies Datang, NasDem Wanti-wanti Polda Banten Jangan Diam
-
Kader PAN Daerah Dukung Ganjar untuk Capres, Zulhas Jawab Santai: Boleh Silahkan
-
Koalisi Masih 'Cakar-cakaran', Anies Baswedan Disinyalir Bakal Turun Kelas Gegara Gagal Nyapres
-
Koalisi Perubahan Terancam Layu Sebelum Berkembang
-
Menakar Kans Khofifah dan AHY Jadi Cawapres Anies Bawedan 2024
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra