Suara.com - Rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim mendapat teror pelemparan karung berisi 20 ular kobra pada Rabu (25/1/2023) pukul 03.00 WIB dini hari. Hingga saat ini pelaku teror tersebut belum diketahui identitasnya.
Aksi pelemparan sekarung ular kobra itu terjadi hanya beberapa jam sebelum acara kunjungan bakal capres NasDem, Anies Baswedan ke rumah Wahidin Halim yang berada di Kecamatan Pinrang, Kota Tangerang. Simak polemik teror sekarung ular jelang kunjungan Anies berikut ini.
1. Diduga Ada Kaitan dengan Politik
Wahidin Halim menduga kejadian rumahnya dilempar sekarung ular kobra tersebut ada kaitannya dengan politik. Ia mengatakan teror itu sebagai tindakan yang tak beradab.
"Ya biasa politik tidak beradab. Kejahatan politik dengan berbagai cara, bagaimana menakut-nakuti. Tapi saya tidak takut, saya jihad," kata Wahidin Halim kepada wartawan pada Rabu (25/1/2023).
Walau begitu Wahidin Halim mengatakan bahwa ia tidak berencana memperpanjang kasus tersebut ke ranah hukum.
"Ya biar aja itu mah teror. Kita doain aja biar dapat hidayah dari Allah SWT," ujarnya.
2. Anies Dinilai Punya Potensi Luar Biasa sampai Diteror
Ketua Relawan Bala Anies, Sismono Laode berusaha mengambil sisi positif dari teror sekarung ular kobra di rumah Wahidin Halim. Menurutnya, memakai ular kobra sebagai teror terkesan memperlihatkan Anies punya kekuatan luar biasa sebagai lawan capres di Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: NasDem Jadi Pengunjung Pertama Sekber Gerindra - PKB, Bentuk Koalisi Baru?
"Kobra itu kan salah satu simbol ular dengan kekuatan yang luar biasa. Ini sekaligus memberi kesan kepada masyarakat bahwa Pak Anies adalah calon presiden yang memang luar biasa kekuatannya," ungkap Laode pada Rabu, (25/1/2023).
Teror ular kobra yang ditujukan pada eks Gubernur Banten itu menunjukkan betapa takutnya kekuatan oligarki dengan potensi yang dimiliki Anies Baswedan.
"Kalau memang Anies tidak unggul di survei, harusnya nggak perlu takut kan. Harusnya yang dikeroyok itu yang dianggap nomor satu. Tapi, (kenyataannya) kan nggak juga," lanjut Laode.
3. Nasdem Minta Polisi Usut
Walau Wahidin Halim tak mau memperpanjang teror sekarung ular kobra ini ke ranah hukum, pihak NasDem minta kepolisian mengusutnya. NasDem menegaskan tidak boleh ada teror yang dibiarkan tanpa penegakan hukum.
"Kami minta Polda Banten mengusut tuntas pelaku teror di rumah Wahidin Halim serta membongkar motif dan otak dari peristiwa itu, dan penindakan harus dilakukan tanpa pandang bulu siapun latar belakang pelaku dan dalangnya" kata Ketua DPP NasDem Taufik Basari kepada wartawan pada Rabu (25/1/2022).
Berita Terkait
-
Pengamat: Anies Baswedan Gagal Jadi Capres Kuat Tanpa Dukungan PKS
-
Kronologi Rumah Eks Gubernur Banten Wahidin Halim Dilempari Sekarung Ular Kobra Dini Hari
-
Proyek Sodetan Kali Ciliwung Mangkrak di Era Anies Baswedan?
-
Teror Ular Kobra di Rumah Eks Gubernur Banten, Relawan Nilai Kekuatan Oligarki Takut dengan Potensi Anies
-
Anies Bilang Ada yang Emosi Lihat Fotonya Baca Buku Dilipat Ini, Ayo Siapa Tebak?
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
-
Dukung Kreator & UMKM, Shopee Hadirkan Pengalaman Belanja Baru Bersama Meta
-
Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi