Suara.com - Polisi meringkus pria berinisial R, tersangka pembacokan terhadap rekan kerjanya sendiri S. Diketahui korban dan tersangka merupakan rekan seprofesi, yakni petugas keamanan perumahan atau sekuriti.
Sebelum ditangkap polisi, R melakukan penganiayaan terhadap S sampai meninggal dunia. Penganiayaan itu terjadi di pos sekuriti yang berada di perumahan Kavling 29, Kebon Besar, RT 4, RW 5, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (18/12/2022) sekira pukul 22.00 WIB.
Plt Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Henrikus Yossi Hendrata mengatakan, R tega membacok lantaran sebelumnya mereka berdua berselisih paham. R, lanjut Henrikus, kemudian menyambangi tempat kerja S. Di sana, R dengan S sempat terlibat cekcok.
"Karena kesal akhirnya pelaku melihat sajam jenis golok di TKP, akhirnya pelaku mengambil dan menyimpannya di balik baju yang dikenakan oleh dia,”kata Henrikus, Rabu (1/2/2023).
Usai terlibat cekcok, S kemudian keluar mencari makan. Ia pergi meninggalkan pos sekuriti itu untuk membeli makan.
Namun saat kembali ke pos sekuriti itu, R belum juga beranjak dari pos tersebut. Setelahnya, S kemudian menyantap makanan yang baru saja ia beli di dalam pos sekuriti.
"Saat itulah pelaku membacokkan golok ini ke bagian kepala bagian belakang dan leher dari si korban. Beberapa kali dilakukan pembacokan sampai korban tidak sadarkan diri dan mengeluarkan darah di tkp,” jelasnya.
Usai melihat S terkapar bersimbah darah, R kemudian tancap gas meninggalkan lokasi menggunakan sepeda motor miliknya.
Henrikus melanjutkan, guna menghilangkan jejak, R kemudian menyembunyikan golok yang digunakannya untuk membacok S. Golok tersebut disembunyikan R di dalam sebuah gerobak miliknya.
Baca Juga: Sosok Paino, Mantan Anggota DPRD Langkat yang Tewas Ditembak OTK
R kemudian juga buron keluar Jakarta. R diketahui kerap berpindah tempat untuk mengecoh pengejaran petugas.
"Pelaku beberapa kali berpindah pindah mulai dari Bandung kemudian berpindah lagi ke Sukabumi, dan berpindah lagi ke daerah sekitarnya. Kemudian sekitar hari Sabtu minggu kemarin, kami berhasil mendapatkan informasi keberadaan pelaku yang berada di perbatasan Sukabumi dengan Garut,”ungkap Henrikus.
Kepada penyidik, R mengaku, dirinya tega membacok S lantaran kesal. Diketahui sebelumnya, istri korban terlibat miskomunikasi dengan pelaku. Permasalahan itu lah yang kemudian membuat pelaku tersulut emosinya.
"Ada miskomunikasi antara pelaku dengan korban dan juga dengan istri. Nah permasalahan inilah yang kemudian memicu pelaku terpancing emosinya," ucapnya.
"Ketika bertanya kepada di korban dia tidak mendapatkan jawaban yang tepat atau memuaskan namun semakin membuat cekcok mulut. Itulah permasalahannya."
Berita Terkait
-
Geger! Suami Cekik Istri hingga Tewas di Deli Serdang, Motifnya Cemburu
-
Jenazah Polisi yang Tewas di Kepulauan Seribu Dibawa ke Rumah Duka, Penyebab Kematian Misterius
-
Rekonstruksi Ulang Kasus Mahasiswa UI Tewas Tertabrak Jadi Tersangka, Kompolnas Turun Tangan
-
Polisi Ditemukan Tewas di Polres Kepulauan Seribu, Polda Metro Jaya Selidiki
-
Sosok Paino, Mantan Anggota DPRD Langkat yang Tewas Ditembak OTK
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal
-
Sejak 2003, Haji Robert Konsisten Membina Ribuan Santri Penghafal Qur'an
-
Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Kamtibmas & Susun Strategi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
-
Mimpi Jadi Tentara Terhalang Duit? KSAD Maruli Simanjuntak: Siapa Pun Bisa Daftar Tanpa Biaya!
-
Tragedi Minggu Pagi, Atap Gedung Rp120 Miliar KPT Brebes Ambruk, Warga dan Pekerja Jadi Korban
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Panglima TNI Ungkap Alasan RI Butuh Tank Harimau, Senjata Pamungkas Penjaga Kedaulatan
-
Kinerja DPR Banyak Dikritik, Adian Napitupulu: Terbelenggu Aturan Sendiri
-
'Kekuatan Siluman' di Balik Penjarahan Rumah Sri Mulyani, Dino Patti Djalal Bongkar 3 Kejanggalan
-
Beda Biaya Kuliah Gibran di UTS Insearch Sydney vs MDIS Singapura, Bak Langit Bumi