Suara.com - Indonesia Financial Group (IFG), BUMN holding asuransi, penjaminan dan investasi berperan aktif di dalam mengorkestrasi transformasi PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menjadi perusahaan yang sehat, positif, dan berkelanjutan.
Langkah strategis tersebut ditempuh melalui serangkaian aksi demi menyehatkan dan memperkuat kembali peran dan kontribusi Jasindo dalam industri asuransi umum.
Direktur Utama IFG, Robertus Billitea mengatakan, upaya penyehatan dan perbaikan kinerja fundamental Jasindo tersebut merupakan hasil dari komitmen yang kuat dari holding dan manajemen Jasindo terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan yang prudent berbasis manajemen risiko.
Hal ini didukung pula oleh ekosistem bisnis, kapasitas, dan kapabilitas yang melekat pada holding, sinergi antara anak usaha IFG, serta persetujuan pemangku kepentingan utama IFG, di antaranya Kementerian BUMN, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta pemangku kepentingan lainnya.
“Kami patut mengapresiasi komitmen dan dukungan yang intensif dari semua pihak, baik OJK, Kementerian BUMN, holding, anak perusahaan, maupun pemangku kepentingan IFG lainnya sehingga target penyehatan kembali Jasindo dapat tercapai dalam tempo yang relatif cepat. Ini merupakan sebuah turnaround bagi Jasindo ke depan,” ujar dia dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Jumat (3/2/2023).
Direktur Bisnis IFG, Pantro Pander Silitonga menjelaskan, pencapaian penyehatan keuangan Jasindo terefleksi dari tingkat solvabilitas anak perusahaan tersebut yang sudah berada di atas ketentuan OJK sejak akhir tahun lalu, bersama dengan kondisi cash flow Jasindo yang positif dan profitabilitas yang membaik.
“Serangkaian inisiatif dan aksi korporasi dilakukan untuk mencapai penyehatan dan penguatan keuangan Jasindo, di antaranya dengan melakukan restrukturisasi asuransi kredit yang melibatkan 242 mitra institusi keuangan, optimalisasi aset termasuk meningkatkan porsi Aset Yang Diperkenankan (AYD), dan mendorong peningkatan kolektibilitas piutang. Selain itu, sebagai bentuk komitmen holding sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) dari Jasindo, holding juga memberikan shareholder loan sebesar Rp250 miliar untuk lebih memperkuat tingkat solvabilitas perusahaan,” ungkapnya.
Perbaikan Fundamental Perusahaan
Pantro menambahkan, langkah strategis IFG selanjutnya adalah mengawal secara intensif perbaikan fundamental perusahaan, terutama dengan mempertajam fokus dan portofolio bisnis kembali kepada core competency perusahaan dalam bisnis asuransi umum, serta mendorong hasil underwriting yang berkontribusi pada pertumbuhan kinerja fundamental yang positif dan berkelanjutan.
Baca Juga: UMKM Ini Raup Cuan Rp150 Juta dari Jualan Dompet Hingga Tas Laptop
Langkah tersebut, lanjut dia, harus didukung penuh oleh kinerja yang didasarkan pada tata kelola perusahaan yang prudent, akuntabel, dan berkelanjutan, manajemen risiko yang akurat, serta kompetensi SDM yang kuat.
“Dengan posisinya saat ini, kami terus mendorong Jasindo untuk menjaga komitmen terhadap klien dan meningkatkan kualitas layanan dengan standar tinggi demi memberikan nilai tambah kepada segenap pemangku kepentingan,” tutup dia.
Berita Terkait
-
Erick Thohir Lolos Verifikasi Calon Ketum PSSI, Gibran: Jagoku Mesti Lolos
-
Calon Ketua PSSI, Erick Thohir Soroti Kualitas Wasit di Indonesia
-
Pertamina Punya Kapal Pengangkut Gas Terbesar di Dunia
-
BRI dan Bio Farma Bikin Ekosistem Healthcare
-
38 Perusahaan Antri Masuk Pasar Modal Targetkan Fund Raising Rp48,4 Triliun
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'