Suara.com - Kemegahan Desa Wisata Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang menyimpan kisah menarik bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kehadiran politikus berambut putih di tahun 2014 silam, ternyata mampu menyulap Karangrejo yang dulunya desa miskin menjadi desa wisata maju.
Desa Karangrejo tercatat menjadi desa miskin dengan sekitar 50 persen warganya mendapat bantuan langsung tunai (BLT) itu nekat mendeklarasikan diri menjadi desa wisata di 2009. Jatuh-bangun perjalanan membangun kemandirian, karena secara geografis berada di pelosok Kecamatan Borobudur. Dan, mayoritas penduduk bermatapencarian tani.
Bak ketiban bulan, semangat itu didukung oleh Ganjar Pranowo dengan menggelar acara "Ngopi Bareng Mas Ganjar" di tahun 2014. Ternyata, acara di Bukit Rhema yang sederhana itu menjadi titik balik desa miskin itu menjadi desa maju. Bahkan, saat ini Desa Wisata Karangrejo mampu mengumpulkan pendapatan lebih dari Rp2,7 miliar per tahun.
Ketua Pokdarwis Desa Karangrejo, Rohadi menceritakan bahwa setelah acara "Ngopi Bareng Mas Ganjar" banyak dinas dari Provinsi Jawa Tengah yang turun memberikan bantuan.
"Kunjungan Pak Ganjar dengan judul Ngopi Bareng Mas Ganjar itu kita sampaikan keluh kesah kami. Akhirnya banyak dinas atau instansi dari Provinsi Jawa Tengah membantu pengembangan desa wisata kami," ujarnya, Jumat (3/2/2023).
Gubernur Jawa Tengah dua periode itu, baginya sangat berperan dalam pengembangan Desa Wisata Karangrejo. Selain di sektor peningkatan SDM, Ganjar juga mengeluarkan surat keputusan (SK) Desa Wisata Karangrejo di tahun 2016.
"Setelah itu, desa wisata kami berkembang. Hampir di tiap dusun ada titik keramaian. Dengan begitu, membuka peluang usaha baru bagi masyarakat," tuturnya.
Bantuan dari Ganjar pun mengalir ke Desa Karangrejo untuk pengembangan seni budaya di tahun 2021 senilai Rp90 juta dan Rp10 juta. Di tahun 2022, bantuan kembali cair senilai Rp1 miliar sebagai desa wisata maju.
Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Ganjar Tinjau Langsung hingga ke Tingkat Desa
"Bantuan itu untuk pembangunan tourism information centre (TIC), kebun buah, dan optimalisasi Balkondes (Balai Ekonomi Desa)," ungkapnya.
Kini, Desa Karangrejo mampu melepaskan diri dari jeratan kemiskinan. Dari berbagai obyek wisata mampu menyerap ratusan tenaga kerja lokal, sekaligus menghidupkan UMKM.
"Pendapatan dari Punthuk Setumbu saja sekitar Rp2 miliar per tahun dan Balkondes Rp700 juta per tahun kemarin. Belum lagi UMKM dan lainnya," pungkasnya.
Wisatawan yang berkunjung di Desa Karangrejo dimanjakan dengan berbagai obyek dan sarana yang berkelas dunia. Seperti homestay, Punthuk Setumbu, Geraja Ayam atau Bukit Rhema, Bukit Barede, Kebun Buah, dan Balkondes.
Diketahui, Pemprov Jawa Tengah telah menyalurkan bantuan kepada 631 desa wisata dalam kurun waktu 2020 hingga 2023. Bantuan keuangan tersebut diberikan kepada tiga kategori desa wisata. Yakni desa wisata maju Rp1 miliar, desa wisata berkembang Rp500 juta dan desa wisata rintisan Rp100 juta.
Berita Terkait
-
Disebut Top of Mind, Saiful Mujani: Ganjar Lebih Unggul dari Anies
-
Pegadaian Kanwil XI Semarang Kolaborasi dengan Forkom IJK Jawa Tengah: Perkuat Literasi dan Inklusi Keuangan
-
Bappenas Puji Ganjar yang Terlibat Langsung dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah
-
Cegah Stunting, Ganjar Pakai Cara Kancing Merah
-
Tegas! Ganjar Terjunkan Tim untuk Mediasi Buruh yang Tuntut Uang Lembur
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025