Suara.com - Polda Papua mengklaim masih berupaya mencari pilot Susi Air, Kapten Philips Max Marthin yang sempat diklaim oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) sebagai sanderanya.
Menurutnya, perlu kehati-hatian dalam proses pencarian tersebut agar tidak menimbulkan adanya korban jiwa.
"Perlu kehati-hatian agar tidak jatuh korban," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo kepada wartawan, Kamis (9/2/2023).
Di samping itu, kata Benny, pihaknya juga masih terkendala masalah jaringan telekomunikasi. Kekinian tim gabungan Polri dan TNI tengah menyiapkan langkah-langkah untuk dapat segera mengevakuasi pilot tersebut.
"Selain itu (kendala) jaringan telekomunikasi yang terbatas masih menentukan langkah-langkah yang tepat," katanya.
Klaim Sudah Terdeteksi
Sebelumnya Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengklaim telah mendeteksi keberadaan pilot Susi Air. Meski yang bersangkutan belum berhasil dievakuasi.
"Belum (ditemukan), tapi sudah terdeteksi," kata Yudo kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023)..
TNI dan Polri menurut Yudo tengah fokus melakukan pencarian terhadap pilot tersebut. Setelah sebelumnya telah berhasil mengevakuasi 15 pegawai bangunan dan Puskesmas.
Baca Juga: Sosok Kapten Philips Mehrtens, Pilot Susi Air Diduga Disandera TPNPB-OPM
"Sudah kita evakuasi 15, prioritasnya sekarang ini untuk mencari pilotnya," kata dia.
Bantah Pilot Disandera OPM
Yudo juga membantah kalau pilot Susi Air ini disandera oleh kelompok. Dia mengklaim pilot tersebut bukan disandera melainkan menyelamatkan diri.
"Enggak ada penyanderaan. Nggak ada penyanderaan, dia kan ini menyelamatkan diri," klaim Yudo.
Yudo ketika itu juga mengaku belum menerima informasi terkait adanya penyanderaan. Namun dia memastikan akan berupaya mengevakuasi pilot dan para penumpang.
"Saya belum ada informasi kalau yang dibawa itu. Nanti akan kita usahakan bisa evakuasi hari ini," kata dia
Berita Terkait
-
Sosok Kapten Philips Mehrtens, Pilot Susi Air Diduga Disandera TPNPB-OPM
-
Eksklusif: Keamanan Diperketat Demi Pilot Selandia Baru yang Diculik Kelompok Kriminal Bersenjata 'KKB' di Papua
-
Misteri Keberadaan Pilot Pesawat Susi Air Asal Selandia Baru, Disandera OPM Atau Melarikan Diri?
-
Update! Panglima TNI Ungkap Keberadaan Pilot Susi Air Sudah Terdeteksi
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
Terkini
-
Tega Banget! Pria di Jagakarsa Maling di Rumah Tetangga, Begini Ending-nya usai Kain Sprei Copot
-
Serahkan Rp13,2 Triliun Uang Sitaan Kasus CPO, Komisi III Dorong Kejagung Buru Aset Koruptor Lain
-
Mengapa Aktivis Desak Jepang dan Korea Hentikan Impor Wood Pellet dari Indonesia?
-
Belajar dari Covid-19, Menkes Tegaskan Keterlibatan TNI Penting Dalam Penanganan Penyakit Menular
-
Survei Poltracking: Isu Ijazah Palsu Jokowi Tak Dipercaya Publik, Upaya Gulingkan Gibran Juga Gagal?
-
Heboh Warung Epy Kusnandar Dipalak Preman, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Mahasiswa Unud Pembully Timothy Minta Maaf, Ekspresi Calista Amore Disorot: Calon Dokter Begini?
-
Jejak Licik Suila Rohill: Perempuan Bekasi Tipu 58 Orang, Raup Duit Miliaran dari Kavling Fiktif
-
Mahfud MD Heran Disuruh KPK Lapor Dugaan Korupsi Whoosh: Aneh, Panggil Saja Saya
-
Nekat Bobol Rumah Tetangga Sendiri, Aksi Pencuri di Jagakarsa Berakhir Nahas Karena Sprei Putus