Suara.com - Ibarat istilah 'jeruk makan jeruk', ulah seorang oknum polisi di Polres Lampung Tengah ini bikin geleng-geleng kepala. Anggota polisi berinisial Bripda RS kedapatan mencuri motor dinas milik rekannya sesama polisi, untung ketahuan.
Disitat dari Suaralampung.id (jaringan Suara.com), Bripda HS adalah anggota Satuan Samapta Polres Lampung Tengah. Entah kenapa ia nekat mencuri motor dinas jenis Kawasaki KLX di Mapolres Lampung Tengah.
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya membenarkan adanya peristiwa pencurian tersebut. Saat ini, oknum tersebut masih dalam proses pemeriksaan.
"Iya benar, oknum pelaku itu masih Bintara dan baru tujuh bulan berdinas di Lampung Tengah, masih tinggal di barak," kata AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya dalam keterangannya, Sabtu (18/2/2023).
Peristiwa itu bermula dari laporan korban bernama Bripda Aldi Rahmanda Putra, kehilangan sepeda motor dinasnya yang terparkir di halaman Mapolres Lampung Tengah.
Saat kejadian, korban belum mengetahui yang mencuri sepeda motornya itu adalah rekan satu angkatannya sendiri, hingga akhirnya membuatkan laporan kehilangan ke kepolisian.
"Dari laporan itu, kami langsung melakukan penyelidikan dengan memeriksa Kamera CCTV," ujar Doffie Fahlevi Sanjaya.
Ada pun hasil rekaman itu, diketahui pencurinya merupakan oknum tersebut, sehingga yang bersangkutan mengakui dan tidak bisa mengelak lagi.
"Kalau dari pengakuan, dia ini ingin memiliki motor itu, jadi dia tidak ada niatan untuk menjualnya, motor korban kami temukan di rumahnya," ungkap Doffie Fahlevi Sanjaya.
Baca Juga: Ajudan Kapolres Kuansing Ditemukan Tewas Tergantung, Polisi Ungkap Hasil Autopsi
Atas perbuatannya itu, Bripda RS terancam dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan (Curat), dengan hukuman tujuh tahun penjara.
Berita Terkait
-
Ajudan Kapolres Kuansing Ditemukan Tewas Tergantung, Polisi Ungkap Hasil Autopsi
-
Geger Pengakuan Berani Eks Polwan Soal Banyak Polisi Tersandung Kasus: Mereka, Orang Terburuk di Dunia!
-
Kecam Polisi Gunakan Gas Air Mata di Stadion Jatidiri, KontraS dan AII: Berlebihan dan Tidak Proporsional!
-
Bentrok Suporter PSIS, Dedengkot Panser Biru 'Pimpin Perang' Terbuka di Medsos, Begini Cuitannya Soal Persis
-
Babak Baru Bentrok di Laga PSIS vs Persis, 16 Suporter Diperiksa Polisi
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Katib PBNU Tajul Mafakhir ke Gus Yahya: Tak Terima Dicopot? Bawa ke Majelis Tahkim
-
BPJS Kesehatan Ungkap Data Mengejutkan: 454 Puskesmas Belum Memiliki Dokter Umum
-
Penyisiran Ulang Sungai di Bogor, Polisi Temukan Rahang Bawah Diduga Milik Alvaro
-
Pakar Hukum UGM Ingatkan KPK Soal Kasus ASDP: Pastikan Murni Fraud, Bukan Keputusan Bisnis
-
Polisi Jadi 'Beking' Korporasi Perusak Lingkungan, Masyarakat Sipil Desak Reformasi Mendesak
-
Respons Gus Yahya Usai Beredar SE Pencopotan dari Ketum PBNU: Dokumen Ilegal Beredar Lewat WA!
-
Miliki Kualitas Data yang Baik, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga
-
PBNU Memanas! Waketum Amin Said: Islah Satu-satunya Jalan, Tak Ada Forum Bisa Copot Gus Yahya
-
Usut Kasus Bupati Ponorogo, KPK Geledah Kantor Swasta di Surabaya
-
Ditempeli Stiker 'Keluarga Miskin', Mensos Sebut Banyak Warga Mengundurkan Diri dari Penerima Bansos