Suara.com - Baitul Muslimin Indonesia atau Bamusi pasang badan buat Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pernyataan soal ibu-ibu pengajian. Bamusi menilai Megawati sebenarnya tidak melarang ibu-ibu untuk pergi ke pengajian.
Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia, Faozan Amar, mengatakan, apa yang disampaikan Megawati dalam pidatonya beberapa waktu lalu harus dilihat secara utuh. Menurutnya, Megawati hanya mengajak ibu-ibu agar lebih peduli terhadap anaknya agar tak alami stunting.
"Ibu Megawati sama sekali tidak melarang Ibu-ibu ikut pengajian karena beliau sendiri juga ikut, tapi mengajak ibu-ibu agar lebih peduli terhadap anak-anaknya jangan sampai mengalami stunting," kata Faozan kepada wartawan, Jumat (24/2/2023).
"Sebab ibu adalah tiangnya negara. Kalau tiangnya hancur maka negara akan hancur," sambungnya.
Faozan menyebut, memang terkadang manusia terjebak rutinitas praktis tapi lupa berpikir strategis. Menurutnya, memang ikut pengajian sangat penting, tapi mendidik anak agar sehat dan berprestasi juga tak kalah penting.
"Ikut pengajian itu penting tapi menyiapkan dan mendidik anak agar menjadi generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas, jauh lebih penting," tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengklaim, jika didengar secara komprehensif pidato Megawati, maka akan diperoleh pemahaman yang utuh tentang pentingnya menyiapkan anak-anak yang sehat jasmani dan rohani.
"Untuk masa depan bangsa. Hal ini sejalan dengan ajaran Alquran yang melarang kepada umat manusia meninggalkan generasi yang lemah," pungkasnya.
Dilaporkan ke Komnas Perempuan
Baca Juga: Bamusi PDIP Sebut Video Megawati Soal Ibu-ibu Pengajian Dipotong: Beliau Juga Sering Ikut
Gara-gara pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal ibu-ibu pengajian yang dikaitkan dengan pemicu penelantaran anak karena tak mampu atur rumah tangga, kini konsekuensinya berbuntut panjang.
Mantan presiden perempuan pertama di Indonesia itu dilaporkan ke Komnas Perempuan.
Menurut Pegiat Hak Asasi Manusia atau HAM Tri Wahyu pernyataan Megawati Soekarnoputri itu sangat berlebihan.
Ia bersama Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta melaporkan Ketum PDI Perjuangan itu ke Komnas Perempuan.
Dalam surat itu ia meminta Komnas Perempuan secara kelembagaan mengkaji dugaan pelabelan negatif praktik bentuk ketidakadilan gender yang ada dalam pernyataan Megawati.
Ia berharap kesimpulan kajian Komnas Perempuan dapat dipublikasi bertepatan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2023 mendatang.
Berita Terkait
-
Bamusi PDIP Sebut Video Megawati Soal Ibu-ibu Pengajian Dipotong: Beliau Juga Sering Ikut
-
Kata Hasto PDIP soal 'Ibu-ibu Pengajian' yang Bikin Megawati Dilaporkan ke Komnas Perempuan
-
Beri Pengarahan ke Kader Perempuan, Megawati Bicara soal Survei PDIP di Atas: Itu Dinamis, Tetap Harus Turun ke Bawah
-
Gaduh Ucapan Megawati Singgung Ibu-ibu Pengajian: Dilaporkan ke Komnas Perempuan, PDIP Pasang Badan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah