Suara.com - Kepemilikan Jeep Wrangler Rubicon yang dipakai tersangka kasus penganiayaan Mario Dandy Satriyo anak pegawai Ditjen Pajak kaya rasa masih menjadi misteri. Bapaknya Dandy, Rafael Alun tak mengakui mobil SUV mewah itu miliknya.
Saat diklarifikasi oleh KPK baru-baru ini, Rafael Alun mengaku mobil Rubicon itu sudah dijual ke kakaknya. Sementara alasan kenapa mobil itu kerap dipakai Mario Dandy, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan mengungkapkan, Rafael Alun mengaku karena kakaknya sayang terhadap Mario Dandy.
Namun KPK tak begitu saja percaya atas pengakuan Rafael Alun. Komisi antirasuah akan menelisik dari mana asal muasal mobil SUV warna hitam itu.
Yang makin mencurigakan dan menjadi misteri adalah, meski Rafael mengaku mobil itu dijual ke kakaknya, nyatanya nama pemilik di STNK dan BPKB tak berubah alias belum dibalik nama. Nama di STNK dan BPKB Rubicon itu adalah Ahmad Saefudin.
Setelah dicek KPK, sosok Ahmad Saefudin ternyata tinggal di sebuah gang di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Anehnya, setelah ditelusuri awak media, Ahmad Saefudin ternyata adalah seorang pekerja kebersihan, bahkan menjadi salah satu penerima bantuan sosial BLT.
Amat tidak mungkin sosok Ahmad Saefudin mampu membeli mobil harga miliaran rupiah seperti Rubicon. Para tetangganya pun tak percaya, mereka bahkan menduga nama Ahmad Saefudin sengaja dicatut.
Ketua RT setempat, Kamso Badrudin, juga bilang Saefudin adalah office boy. Kamso yang mengaku sempat didatangi Kementerian Keuangan usai kasus Mario ini bilang tak percaya Saefudin memiliki Rubicon.
Tanggapan Polri
Di sisi lain, ada informasi yang menyebut, Ahmad Saefudin yang tercatat di STNK dan BPKB Rubicon adalah seorang yang kini bekerja sebagai honorer di Inafis Mabes Polri.
Baca Juga: Sosok Ivana Yoan Kakak AG yang Muncul ke Publik, Bongkar Kelakuan Mario Dandy
Namun Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyatakan, pihaknya telah mengecek identitas Ahmad Saefudin di bagian Inafis Mabes Polri. Namun tidak ada nama tersebut.
"Tidak ada nama Ahmad Saefudin, baik PNS maupun PHL, sudah dicek di Inafis," ujar Ahmad Ramadhan kepada awak media di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/3/2023).
Ia pun memastikan tak ada pekerja atau karyawan atas nama Ahmad Saefudin di Inafis Mabes Polri. Hal itu juga sudah dicek di data nama-nama karyawan.
Berita Terkait
-
Rumitnya Cari Kejelasan Rubicon di Kasus Mario Dandy: Entengnya Mereka Permainkan Hukum
-
KPK Berkunjung ke Rumah Pemilik Rubicon yang Dikendarai Mario Dandy Satriyo, Ketua RT: Enggak Mungkin
-
Begini Kondisi Tempat Tinggal Office Boy Pemilik Mobil Rubicon di Jakarta Selatan
-
WOW! Agnes Terlihat Cinta Segi Empat dengan Tiga Lelaki! Ada Mario, David, dan Kianu
-
Sosok Ivana Yoan Kakak AG yang Muncul ke Publik, Bongkar Kelakuan Mario Dandy
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Umrah Mandiri Jadi Sorotan, Wamenhaj: Itu Keniscayaan Karena Arab Saudi Sudah Buka Gerbang Lebar
-
Penumpang Asal Medan Tewas di Kursi Tunggu Bandara Soetta, Benarkah 'Death on Arrival' Penyebabnya?
-
Tragedi Pohon Tumbang di Pondok Indah: Pemprov Gercep Siapkan Penyangga dan Pemangkasan
-
Ricuh di PN Jaksel: Polisi dan Pendukung Aktivis Khariq Anhar Saling Dorong Rebut Poster
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan