Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari band Radja yang mendapatkan serangan hingga ancaman pembunuhan usai menggelar konser di Malaysia. Menanggapi peristiwa itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendy langsung menyenggol Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia.
Dede Yusuf bersepakat kalau kedubes memiliki tugas salah satunya untuk melindungi seluruh warga negara Indonesia yang ada di Indonesia. Apalagi, kejadian penyerangan serta ancaman itu terjadi di negara tetangga yakni Malaysia.
"Saya sepakat, karena adanya kedubes itu salah satunya untuk melindungi seluruh warga negara RI yang ada di luar negeri," kata Dede Yusuf saat dihubungi Suara.com, Selasa (14/3/2023).
Ia menyayangkan atas adanya kejadian penyerangan hingga ancaman pembunuhan yang dialami oleh Radja tersebut. Padahal Radja tampil atas undangan yang diberikan oleh penyelenggara acara Tourism Majestic Johor.
"Masa ada perlakuan semena-mena terhadap pekerja artis yang datang juga atas undangan resmi tourism board," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dede Yusuf mendesak agar kasus penyerangan dan ancaman pembunuhan diusut oleh pemerintah setempat.
"Saya minta kasus ini diusut dan diberikan teguran keras kepada pemerintah setempat (Johor Bahru) atau kalau perlu kasih travel warning untuk entertainer manggung di Malaysia," pintanya.
Kronologi
Melansir The Star, Radja baru saja menggelar konsernya di Stadion Indoor Larkin Arena pada Sabtu (11/3/2023) sekitar pukul 23.15 waktu setempat.
Kemudian, Ian Kasela selaku vokalis menerangkan sempat ada kesalahpahaman terjadi antara pihak Radja dan penyelenggara acara.
Hal tersebut yang menyebabkan adanya penghinaan dan ancaman pembunuhan terhadap Radja.
Ian Kasela dan kolega awalnya dituding tidak menghormati pihak-pihak yang mengundang mereka tampil di acara tersebut.
"Mereka hanya mengatakan bahwa kami tidak menghargai mereka yang mengundang gara-gara menolak berfoto dan bertemu penggemar," kata Ian Kasela.
Pihak kepolisian setempat membenarkan kalau Radja melaporkan ancaman tersebut pada Minggu (12/3/2023) pagi. Atas adanya laporan tersebut, Kepala Polisi Johor Datuk Kamarul Zaman Mamat mengungkapkan pihaknya sudah meminta keterangan dari Radja.
Selain itu, mereka juga tengah mencari orang-orang yang melakukan ancaman pembunuhan tersebut.
Berita Terkait
-
Fakta-fakta Band Radja Diancam Dibunuh Usai Manggung di Malaysia, Tak Berdaya Disekap
-
Disinyalir Terlibat Aksi Ancaman Pembunuhan Terhadap Radja, Polisi Malaysia Amankan Dua Orang
-
Dapat Ancaman Pembunuhan Usai Gelar Konser, Radja Pikir-pikir Manggung Lagi di Malaysia
-
Kronologi Penyekapan Personel Band Radja Usai Manggung di Malaysia, Trauma Hingga Terbawa Mimpi
-
Kronologi Radja Diteror Ancaman Pembunuhan di Malaysia
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta