Lima oknum anggota Polda Jawa Tengah ketahuan menjadi calo masuk calon siswa Bintara. Bisa dikatakan lima oknum polisi tersebut saat ini tengah nasibnya mujur karena mereka hanya dikenakan hukuman demosi.
Adapun kelima oknum polisi tersebut sebelumnya telah tertangkap basah dan terbukti bersalah oleh Tim Propam Mabes dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di internal Polda Jawa Tengah.
Hukuman demosi yang diterima oleh kelima oknum anggota polri tersebut saat ini tengah menjadi kontroversi serta huru-hara di tengah-tengah masyarakat.
Publik memandang bahwa kelima oknum polisi nakal tersebut dihukum ringan dan tidak sesuai dengan perbuatan yang telah mereka perbuat. Hal tersebut juga menjadikan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo turun tangan.
Kapolri Langsung Perintahkan Pecat
Saat ini, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo geram dan langsung turun tangan memberikan komando kepada Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi dan Kabid Propam Polda Jawa Tengah untuk memberikan hukuman yang lebih serius.
Hal tersebut dikarenakan kelima anggota Polda Jateng tersebut tidak sedikit yang merupakan seorang perwira, yakni dua perwira menengah dengan pangkat Komisaris Polisi (Kompol), satu perwira pertama yang berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP), dan dua pangkat Brigadir.
Kapolri menginginkan kelima oknum polisi tersebut langsung dipecat dari kepolisian dan langsung dibawa ke ranah hukum untuk menempuh prosesi hukuman pidana karena telah merusak citra Polri di mata masyarakat.
"Saya sudah perintahkan kepada Kapolda dan Kabid Propam berikan hukuman, kalau tidak di-PTDH, proses pidana, sehingga tidak ada lagi yang bermain-main dengan masalah ini," kata sang Kapolri, Sabtu (18/3/2023).
Baca Juga: CEK FAKTA: Kondisi Ferdy Sambo Semakin Memprihatinkan Tinggal Menunggu Ajal
"Karena kita semua sudah serius, saya lihat teman-teman ini sudah luar biasa, tapi kalau kemudian di luar masih ada bermain-main, menembak di atas kuda, mau apa jadinya kita. Tetap persepsi selalu akan begitu," lanjut sang Kapolri.
Kapolri Perintahkan untuk Coret Calon Siswa yang ‘Beli Tiket Masuk’ Polri
Tidak sampai di situ, Kapolri juga tidak segan-segan memberikan sanksi untuk para calon siswa yang menyogok agar ia bisa mulus masuk diterima sebagai anggota Polri.
Adapun Kapolri meminta agar para siswa yang membeli ‘tiket masuk’ ke Polri dicoret dari daftar seleksi.
"Baru saja terkait dengan SIP, saya dapat laporan dan aduan, mereka masuk lewat institusi tertentu bayar lagi. Terus saya suruh coret waktu itu, baru ketahuan yang bayar, karena memang kita batasi untuk pemberian kuota tahun ini, tapi ternyata dari jalur-jalur begitu juga ada, begitu kita coret baru ketahuan yang bayarnya," kata Kapolri.
Kapolri menginginkan adanya tindakan yang tegas, maka kepercayaan dari masyarakat kepada instansi Polri pun menjadi kuat.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Kondisi Ferdy Sambo Semakin Memprihatinkan Tinggal Menunggu Ajal
-
Kapolri Siap Tindak Tegas Masyarakat yang Masih Impor Pakaian Bekas
-
CEK FAKTA: Kondisi Bharda E Membuat Kapolri Marah, LPSK Harus Bertanggung Jawab
-
Kapolri: Masyarakat Sampai Saat Ini Masih Sangat Sayang Kepada Polri
-
Sesuai Instruksi Jokowi, Kapolri Listyo Sigit Usut Penyelundupan Pakaian Bekas Impor
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh