Suara.com - Ribuan warga dari berbagai daerah di Blitar dan sekitarnya mengikuti shalat tarawih gerakan cepat yang digelar di Pondok Pesantren Mambaul Hikam, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, K.H. Dliya'uddin Azzamzami Zubaidi mengatakan kegiatan shalat tarawih dengan gerakan cepat ini telah menjadi tradisi Pesantren Mambaul Hikam Blitar selama satu abad lebih.
"Dahulu umat banyak yang menjadi pekerja. Mereka bekerja dari pagi sampai sore, sehingga saat malam mengikuti Shalat Tarawih yang lama mereka tidak mampu. Akhirnya dicarikan solusi dengan shalat tarawih cepat," katanya di Blitar, Kamis (23/3/2023).
Pria yang akrab disapa Gus Dliya' itu mengatakan, kegiatan shalat tarawih cepat dilakukan tanpa mengurangi nilai shalat dan tidak melanggar.
"Seperti yang kami laksanakan bersama, membaca Al Fatihah juga lengkap, membaca surat, tumakninah juga terpenuhi," ujar Dliya'.
Udin, salah seorang jamaah yang ikut shalat tarawih gerakan cepat mengaku selalu ikut shalat tarawih di pesantren ini, mulai dirinya muda hingga kini. Ia pun merasa tidak capek dengan shalat tarawih gerakan cepat.
"Setiap Ramadhan, sepanjang saya tidak ada halangan selalu shalat tarawih di pesantren ini. Dari kecil sampai sekarang saya punya anak, tetap di sini," kata Udin.
Sejarah shalat tarawih gerakan cepat ini dilakukan oleh pendiri Pondok Pesantren Mambaul Hikam, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, yakni K.H. Abdul Ghofoer sekitar tahun 1907.
Shalat gerakan cepat di pesantren ini dilakukan hanya untuk shalat tarawih dan shalat witir saja sejumlah 23 rakaat. Sedangkan, shalat lima waktu gerakannya tidak cepat.
Baca Juga: Ferry Irawan Ngotot Tak Lakukan KDRT terhadap Venna Melinda, Hotman Paris: Mana Ada Tersangka Ngaku
Ribuan jamaah selalu hadir mengikuti shalat tarawih gerakan cepat ini. Mereka dari berbagai daerah, ada yang warga sekitar namun juga banyak warga dari luar kota yang sengaja ikut shalat tarawih gerakan cepat.
Jamaah sudah memenuhi area masjid di pesantren yang digunakan untuk shalat bersama setelah buka bersama. Mereka khawatir ketinggalan shalat tarawih berjamaah. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Lewat Aklamasi, Budi Arie Lanjut Pimpin Projo 2025-2030
-
Anak Menteri Keuangan Yudo Sadewa Kembali Viral, Kali Ini Diduga Sindir Gibran Lewat Postingan Satir
-
Investment Outlook 2025 Redefining Value: Investment Strategy in the Age of Innovation
-
Ini Cerita Aqsa Syauqi Peraih DPD Award 2025 Kategori Pembangunan Sosial & Kesehatan
-
Dihadang Sopir Angkot, Layanan Mikrotrans PulogadungKampung Rambutan Disetop Sementara
-
Amstrong sembiring: Jelang Akhir Tahun 2025 Negeri Ini Jadi Lautan Persoalan Hukum
-
Wacana Tarif Transjakarta Naik, DPRD Sebut Warga Jakarta Sudah Mampu Bayar Lebih dari Rp 3.500
-
Ritual Persembahan Berujung Petaka, 9 Umat Tewas Terinjak-injak di Kuil India
-
Gelar Pangeran Andrew Dicabut Gegara Pelecehan Seksual, Keluarga Giuffre Beri Respon Sinis
-
Pengamat: Jaksa Hanya Melaksanakan Penetapan Hakim di Kasus Nenny Karawang