Suara.com - Sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi, Ujang Hamdun kini diterpa angin kontroversi lantaran memproduksi sebuah video yang dinilai memuat unsur propaganda. Tak tanggung-tanggung, Ujang dalam video tersebut menyerukan seruan 'jadilah hamba membunuh' sembari membawa senjata api laras panjang.
Kadung viral, kini Ujang meminta maaf di hadapan kepolisian hingga menuangkan klarifikasi terkait video kontroversial itu.
Kutip ayat Kitab Suci, serukan 'Jadilah hamba membunuh'
Ujang dalam video tersebut mengutip potongan surat Al-Anfal ayat 60 sembari menyerukan kepada audiens untuk menjadi 'hamba membunuh'.
"Jadilah hamba yang membunuh bukan yang dibunuh. Perangi orang musyrik dimanapun mereka berada. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Takbir," seru Ujang sembari memekikan teriakan takbir.
Diketahui bahwa Ujang merupakan Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi sekaligus calon pengurus DKM Al-Jabbar Bandung sebagai anggota Divisi Kerjasama dan Lintas Masjid.
Rilis klarifikasi, mengaku NKRI
Ujang akhirnya merilis klarifikasi terkait video yang ia buat bersama tiga rekannya.
Ujang mengaku ia dan rekan-rekannya masih setia dengan NKRI. Ia juga mengaku bahwa dirinya terlibat dalam pembinaan para narapidana teroris.
Baca Juga: Kinerja ASN Kini Ramai Jadi Sorotan, Larangan Buka Bersama Disebut Bawa Dampak Positif
Tak hanya itu, Ujang juga mengatakan dirinya baru saja mendeklarasikan ikrar setia kepada NKRI.
Ujang mengaku tak terafiliasi dengan teroris
Ujang juga menegaskan dirinya tidak tergabung dengan organisasi teroris apapun. Ia juga mengungkap video tersebut hanya untuk konsumsi pribadi, khususnya teman-teman di lingkungan pengajian.
"Saya tidak ada sedikitpun terafiliasi dengan aliran-aliran garis keras. Kami tidak ada sedikitpun niat untuk melawan NKRI. (Video membawa senjata) hanya konsumsi pribadi. Artinya untuk internal teman-teman pengajian, serta tidak ada tujuan disebarluaskan," ujarnya.
Ujang menilai videonya tak bermuatan radikalisme
Lebih lanjut, Ujang juga menilai video yang ia buat tak memuat unsur radikalisme. Pasalnya, ia mengaku tak memiliki latar belakang terlibat dalam organisasi radikal maupun garis keras.
Berita Terkait
-
Kinerja ASN Kini Ramai Jadi Sorotan, Larangan Buka Bersama Disebut Bawa Dampak Positif
-
Ustaz Live TikTok saat Pimpin Salat Tarawih, MUI Angkat Bicara
-
Ini 8 Kecamatan di Sukabumi Yang Rawan Terdampak Tsunami
-
Viral Video Sekum MUI Sukabumi Ujang Hamdun Bawa Senjata dan Ancam Bunuh Non Muslim Tuai Kecaman Warganet
-
Rawan Tawuran Sarung, Asmara Subuh di Palembang Dilarang
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Rocky Gerung Kritik Elite Politik: Pamer Dukungan Survei Tetapi Tidak Jelas Ideologinya
-
Belum Ada Laporan soal Dugaan Penghinaan Bahlil Lahadalia, Polda Metro Jaya: Baru Tahap Konsultasi
-
Pramono Anung: Dikotomi Pesantren Tak Relevan! Kontribusi Santri Tak Terbantahkan
-
Buntut Olok-olok di Grup Chat, Mahasiswa FK Unud Pembully Timothy Anugerah Tak Bisa Ikut Koas!
-
Tragedi Udayana: Mahasiswa Tewas Lompat dari Lantai 4, Chat Olok-olok BEM Viral Jadi Sorotan
-
KPK Serahkan Tersangka Suap Izin Tambang Rudy Ong ke Jaksa Penuntut Umum
-
Menhan Sjafrie Bertemu Surya Paloh dan Petinggi PKS, Sinyal Konsolidasi Politik Presiden?
-
Viral! Suami di Aceh Ceraikan Istri 2 Hari Jelang Dilantik PPPK, Baju Dinas Dibeli dari Jual Cabai
-
Sambangi KPK, Gubernur Malut Sherly Tjoanda: Mau Konsultasi
-
Bongkar Ladang Ilegal di Hutan, TNI Temukan 740 Pohon Ganja di Pegunungan Bintang Papua