Suara.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka lagi-lagi meladeni komentar 'nyeleneh' warganet yang cenderung 'nyelekit' Ini bermula kala anak Presiden Jokowi tersebut dikritik gegara cara bicaranya.
Seorang warganet dengan nama akun @/hwaweyo_woyo tampak mengkritisi suara Gibran saat melakukan wawancara karena terdengar bak 'ngang ngong ngang ngong '. Ia pun menyarankan kepada Mas Wali untuk meninggikan suaranya saat diwawancara.
"Mas wali Gibran, tolong kalau diwawancara agak kencengan suaranya. Saya yang sedikit budeg ini ngang ngong ngang ngong dengernya," usul @/hwaweyo_woyo di Twitter seperti dikutip Suara.com, Jumat (7/4/2023).
Kritikan yang menandainya itu rupanya dibaca oleh Gibran. Ia pun cepat-cepat langsung meminta maaf kepada warganet tersebut jika dirinya terdengar bersuara 'ngang ngong ngang ngong'.
"Ya pak. Mohon maaf jika ngang ngong ngang ngong," tulis kakak Kaesang Pangarep ini.
Tak disangka, permohonan maaf dari Gibran itu ternyata tidak cukup. Warganet lain dengan nama akun @/apiaviiirz, tampak menagih janji pemimpin kota Solo itu untuk tidak 'ngang ngong ngang ngong'.
"Janji gak ngang ngong ngang ngong," sahut warganet ini.
Lagi-lagi, Gibran membalas ledekan tersebut dengan sabar. Ia menyatakan akan mulai berusaha agar suaranya tidak terdengar 'ngang ngong ngang ngong' saat diwawancara.
"Saya usahakan agar tidak ngang ngong ngang ngong pak," janji Gibran.
Sontak respons Gibran atas kritikan terkait gaya bicaranya kala wawancara mematik atensi warganet lain. Mereka langsung membanjiri kolom komentar dengan beragam cuitan kocak hingga membela Mas Wali.
"Benar sih suaranya rendaaah banget," sahut warganet dengan emoji tertawa.
"Typical orang yang kurang suka bicara, lebih suka bekerja dan berpikir. Ada sih yang hobi bicara, jago bicara, tapi gagap kerja," bela warganet.
"Ada teknologi namanya volume fungsinya buat besar kecilin suara," komentar warganet.
"Alkisah walikota yang ngang ngong ngang ngong," celutuk warganet.
"Kalau saya dengernya ngzzz, ngzzz, ngzzz," ledek warganet.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Ida Dayak Keturunan Orang Penting Presiden Soekarno, Jokowi Akui Kesaktian Keluarganya, Benarkah?
-
Jokowi Cek Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Sambonggede: Dibandingkan Kabupaten dan Provinsi Lain di Sini Paling Murah
-
CEK FAKTA: Terekam, Kaesang Cekcok dengan Erina di Depan Ibu Iriana
-
Indonesia Bangkit ! Menpora Bahas World Beach Games 2023
-
Jokowi Beri Instruksi ke Mentan untuk Kembangkan Penggunaan Pupuk Organik
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak