Suara.com - Tuan rumah Piala Dunia U-20 seharusnya adalah Indonesia. Namun, ketentuan ini berubah pasca muncul penolakan terhadap Timnas Israel dari beberapa pihak di Indonesia dan diketahui oleh FIFA.
Pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah itu pun resmi disampaikan pada Rabu (29/3/2023). Tuan rumah yang baru pun akan diumumkan segera dengan tanggal turnamen tidak berubah.
Potensi sanksi terhadap PSSI yang dijatuhkan kepada PSSI pun muncul. FIFA hanya memberikan sanksi ringan berupa pembekuan dana FIFA Forward. Pembekuan dana tersebut tentu akan berdampak pada operasional PSSI sebagai payung sepak bola dalam negeri.
Sebelumnya, FIFA pernah memberikan sanksi kepada beberapa negara di dunia selain Indonesia. Berkaitan dengan hal itu, berikut beberapa negara yang pernah dikenai sanksi oleh FIFA.
1. Rusia
FIFA dan UEFA mencabut izin semua klub sepak bola asal Rusia beserta tim nasional negaranya. Hal ini dilatarbelakangi peperangan antara Rusia dan Ukraina.
Sebelumnya, muncul tekanan dari berbagai negara Eropa seperti Polandia, Swedia, Inggris yang menolak bertanding melawan Rusia. Timnas pria Rusia dilarang mengikuti piala dunia, sementara timnas wanita tidak dapat bermain di Euro 2022. Selain itu, sepak bola Spartak Moscow pun batal berkompetisi di Europe League.
2. Kenya dan Zimbabwe
Berbeda dari yang lain, faktor dikenakannya sanksi dari FIFA terhadap dua negara ini bukan karena politik atau federasi sepak bola negaranya. Menteri Olahraga Kenya menutup federasi sepak bola pasca ada penyalahgunaan dana.
Asosiasi sepak boleh Zimbabwe dilarang pemerintah karena tertangkap melakukan kekerasan seksual pada wasit wanita dan penipuan. Oleh sebab itulah FIFA memberikan sanksi terhadap dua negara ini.
3. Afrika Selatan
Akibat seruan gerakan anti-apartheid, FIFA pun melarang Afrika Selatan pada tahun 1961. Aturan yang berlaku saat itu berupa larangan tim olahraga memiliki pemain ras campuran dan mewajibkan negara yang berkompetisi di Afrika Selatan mengirimkan orang putih.
Dampaknya, Afrika Selatan pun mendapat skors dari olahraga lain seperti kriket internasional, piala davis atau kejuaraan tenis, olimpiade, dan lain sebagainya. Kemudian pada 1990, FIFA memulihkan keanggotaan Afrika Selatan dan bahkan dijadikan tuan rumah turnamen itu pada 2010.
4. Yugoslavia
Larangan dari FIFA dan UEFA terhadap Yugoslavia, yakni pada turnamen Eropa 1992 dan Piala Dunia 1994. Larangan tersebut muncul karena adanya sanksi dari PBB berkaitan dengan munculnya agresi pemerintah yang didominasi oleh Serbia di Balkan terhadap Republik Bosnia Herzegovina.
5. Chile
Negara Chile tidak dapat bergabung dalam kualifikasi piala dunia pada 1994 di Amerika Serikat. Pasalnya karena adanya drama piala dunia 1990 tentang perebutan posisi dengan sang lawan, Brazil.
Roberto Rojas yang merupakan penjaga gawang Chile memperoleh lemparan flare dari Brazil ketika Brazil unggul 1-0 dan waktu hanya tersisa 20 menit. Saat itu, meskipun menang maupun kalah, Brazil tetap aman.
Rojas yang berlumuran darah pun membuat pertandingan dihentikan. Sebuah foto mengungkap luka Rojas berasal dari pisau di sarung tangannya, bukan flare.
6. Kuwait
Kuwait tidak memperoleh kesempatan bertanding melawan Myanmar pada Piala Dunia 2018. Hak itu dicabut karena tuduhan intervensi pemerintah dalam asosiasi sepak bola Kuwait. Larangan itu berlangsung lebih dari 2 tahun.
7. Meksiko
FIFA melarang Meksiko bermain di Piala Dunia 1990 di Italia. Alasannya karena empat pemain melebihi usia dalam kualifikasi kelompok umur pada 1989.
8. Myanmar
Suporter Myanmar melakukan kekerasan dalam laga kualifikasi Asia melawan Oman pada 2011. Kekerasan tersebut berupa lemparan batu dan kaca ke wasit, pemain, dan pelatih tim tamu.
Para pemain Oman kabur menuju ruang ganti saat Oman unggul 2-0. FIFA pun memutuskan kemenangan Oman dan Myanmar tidak lolos pada kualifikasi piala dunia 2014. Myanmar memperoleh sanksi berlaga pada turnamen 2018, tetapi larangan itu dicabut karena adanya banding.
9. Indonesia
Indonesia terkena sanksi FIFA pada 2015 karena intervensi pemerintah dalam asosiasi sepak bola, yakni PSSI. Meski larangan itu dicabut, timnas Indonesia tidak dapat bergabung dalam kualifikasi piala dunia 2018 dan Piala Asia 2019.
Saat itu, PSSI dan Kemenpora berpolemik dan Menpora Imam Nahrawi pun mengeluarkan surat pembekuan PSSI pada 17 April 2015. Kemenpora turun tangan karena PSSI menjadi ladang perebutan kekuasaan dan sarat konflik.
Kini karena penolakan terhadap Timnas Israel, FIFA mencabut status tuan rumah Piala Dunia U-20 terhadap Indonesia. Sanksi lebih lanjut pun mungkin akan muncul.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia U-22 Siap Bermain di Ajang SEA Games 2023, Indra Sjafri Ucapkan Terima Kasih pada Erick Thohir
-
Peluang Filipina Tampil di Piala Asia Pupus usai Timnas Indonesia Batal Dibanned FIFA, Kok Bisa?
-
'Koleksi' Sanksi FIFA yang Pernah Diterima Indonesia Sepanjang Sejarah
-
Pengamat Ini Apresiasi Usaha Erick Thohir Minimalkan Sanksi FIFA
-
Exco PSSI: Kalo Diminta FIFA, Kita Siap Jadi Host Piala Dunia U-17
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Momen Menkeu Purbaya Ancam Pertamina Malas Bikin Kilang Baru: Males-malesan, Saya Ganti Dirutnya
-
Sosok Meta Ayu Puspitantri Istri Arya Daru: Keberatan Kondom Jadi Barang Bukti Kematian Suami
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
-
Bernasib Tragis saat Rumah Ditinggal Pemiliknya, 4 Anak Ini Tewas Terbakar!
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?
-
Cecar Kepala BGN di Rapat Soal MBG, Legislator PDIP: Tugas Kami Memang Menggonggong
-
Heboh Polemik Pelat BK, Aksi Bobby Nasution Dibela DPR, Apa Alasannya?
-
Perkap Baru, Polisi Bisa Tembak Penyerang Markas Pakai Peluru Tajam! Ini Aturan Lengkapnya
-
Akhirnya Terungkap! Menkes Budi Gunadi Beberkan 3 Penyebab Utama di Balik Krisis Keracunan MBG
-
Korban Keracunan MBG di SDN Gedong Jadi 22 Siswa, Komnas PA Kritik Guru Jadi Pencicip Makanan