Suara.com - Pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, sebagai umat Islam kita dianjurkan untuk meningkatkan ibadah. Terutama karena pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan terdapat kemungkinan kehadiran lailatul qadar. Agar kita mendapatkan Lailatul Qadar, disarankan untuk melaksanakan beberapa alaman termasuk membaca doa lailatul qadar.
Alasan kenapa lailatul qadar begitu istimewa dan dimuliakan oleh umat Islam adalah karena Allah SWT menurunkan ayat-ayat Al Qur'an pada malam tersebut.
"Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur'an pada malam lailatul qadar, tahukah engkau apakah malam lailatul qadar itu ? Malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala urusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar." (QS Al Qadr: 1-5)
Berdasarkan pada peristiwa tersebut, Rasul pun menyeru kepada umat Islam agar mencari malam lailatul qadar pada malam-malam ganjil di bulan Ramadhan. Hadist riwayat Bukhari dan Muslim mencatat sabda Rasul SAW yang berbunyi,"Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan."
Oleh karenanya, untuk mendapatkan malam lailatul qadar, mari kita berdoa secara khusyuk. Berikut lafal doa lailatul qadar arab dan latin dikutip dari islam.nu.or.id.
Doa Lailatul Qadar Pertama
Doa berikut merupakan doa lailatul qadar berdasarkan riwayat Imam At-Tirmidzi.
Allhumma innaka afuwwun karmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘ann (‘ann jika dibaca berjamaah)
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Baca Juga: Bacaan Sholat Lailatul Qadar dari Niat, Doa hingga Tahiyat
Daoa Lailatul Qadar Kedua
Doa berikut merupakan doa lailatul qadar berdasarkan riwayat Imam Hadits kecuali Imam Abu Dawud.
Allhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘ann (‘ann jika dibaca berjamaah).
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Doa tersebut juga merupakan ajaran dari Rasulullah saw. “Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengerti sebuah malam itu adalah lailatul qadar. Bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Bacalah, ‘Allhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘ann."
Karenanya doa tersebut adalah doa yang mustajab. Kedua doa di atas dapat dibaca setelah sholat. Dapat dilengkapi pula dengan membaca istighfar dan dzikir kepada Allah SWT.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru